Mushroom Beach.
Entah kenapa disebut sebagai Mushroom Beach karena saya tidak melihat adanya jamur yang tumbuh ataupun kondisi alam yang dapat di analogikan dengan jamur di area sekitar pantai.
Menempuh waktu sekitar 15 menit dari Jungut Batu, letak pantai di Mushroom Beach agak tersembunyi di balik perumahan warga. Memang tidak sulit untuk menemukan pantai ini karena cukup banyak petunjuk arah yang di buat “seadanya” untuk menunjukan arah menuju pantai.
Baca juga: Jungut Batu, Pintu Menuju Surga di Nusa Lembongan

Wilayah Mushroom beach ini bisa dibilang sebagai kawasan wisata “koper”, berbeda dengan Jungut Batu yang lebih nyaman untuk para backpacker. Memang terlihat dari luas penginapan dan cafe yang berjajar di pinggir pantai, tertata lebih lega dan terkesan spacious. Menurut penduduk setempat pula, di pantai ini adalah pusat dari kehidupan malam.

Untuk yang bermalam di sini dapat menggunakan jasa penyebrangan Sanur menuju langsung menuju Pantai Mushroom dengan tarif yang hampir sama dengan tujuan Jungut Batu.
Berbeda dengan Jungut Batu dimana kita harus melewati barisan rumah penduduk sebelum sampai ke area penginapan, di Mushroom beach kita langsung turun di depan penginapan-penginapan yang pastinya terlihat lebih unik karena lahan yang luas.


Fasilitas yang disediakan di sini pun lebih beragam di banding Jungut Batu. Banyak terdapat aktivitas watersport seperti canoeing atau banana boat di sini. Untuk berenang pun relatif lebih aman karena kondisi pantai yang terhalang tebing dan aktivitas lalu lalang perahu yang tidak seramai di Jungut Batu. Bahkan Bali Hai Cruise mempunyai pelabuhan terapung di tengah laut yang menghadap langsung ke Pantai Mushroom ini.

So, Jungut Batu atau Mushroom Beach? Tentu, masing-masing punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, tinggal kantong yang menyesuaikan hehe:p
Baca juga tempat wisata di Nusa Lembongan lainnya yang pernah saya kunjungi. Nusa Lembongan bisa menjadi salah satu alternatif bagi kalian yang bosan dengan hiruk pikuk Bali.
