PETUALANGAN BARU DI CILETUH

Teluk Ciletuh…pertama menemukan nama ini saat kami lagi mencari-cari rute perjalanan ke Ujung Genteng (di google maps) sekitar bulan Februari. Melihat posisi Ciletuh yang berada di teluk dengan cerukan berbentuk tapal kuda, kami langsung berpikir “pasti banyak pantai indah disini dengan ombak yang tenang” n tentunya sunset krn pantai ini menghadap ke barat

Teluk Ciletuh

Teluk Ciletuh sendiri berada di wilayah kecamatan Ciemas, kecamatan Ciemas sendiri terdiri dari beberapa desa, dan beberapa desa diantaranya memiliki tempat tujan wisata seperti Curug Awang, Curug Tengah, Curug Puncak Manik, Panenjaoan di desa Tamanjaya. Pantai Palangpang, Curug Sodong di desa Ciwaru. Curug Cimarinjung di desa Ciemas. Pulau Kunti, Batu batik, Pantai Ombak 7 di desa Mandrajaya. Puncak Darma di desa Girimukti, dan masih banyak lokasi wisata lainnya yang masih belum memiliki akses memadai.
Begitu dapat info dari mbah Gugel, antara excited dan kecewa sebenernya. Excited karena rasanya kami nemuin harta karun. Pertama, Ciemas ini bener-bener daerah yang belum banyak di kenal sama wisatawan. Kedua, disini merupakan situs sejarah yang menurut penelitian dari Badan Geologi adalah sebagai kawasan yang memiliki batuan tertua di Pulau Jawa. Ketiga, lokasi wisata di Ciemas ini jumlahnya banyak banget, punya puluhan Curug yang belum semuanya bisa di akses karena ke-“perawanan”-nya itu, punya bukit dengan view super indah, dan yang pasti pesisir pantai super luas.

Pantai Palangpang

Kenapa kami kecewa?? karena di beberpa liputan yang kami baca, menuju ke lokasi ini tidak memungkinkan menggunakan kendaraan biasa. Infrastruktur yang belum baik, jalanan aspal yang sudah rusak dan berbatu jadi kendala utama buat menuju ke tempat2 tujuan wisatanya. Alhasil impian untuk jadi orang yang pertama kali menyaksikan indahnya daerah itu harus dikubur dulu. Kecuali para biker, itu pun kendaraannya harus di modif, saat ini mobil sudah bisa kesana, cuma medannya berat, so siap-siap aja turun mesin or ban bocor     

Curug Awang                                                                       

Bulan Juni, lagi iseng cari-cari lokasi bolang baru, gak sengaja menemukan paket wisata Ciletuh, woow. Munculah nama PAPSI (Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi) yang ternyata adalah kumpulan warga Ciemas yang peduli akan kemajuan desanya dengan mengangkat alam Ciemas sebagai tujuan wisata. Sekretariat  PAPSI sendiri terletak d idesa Taman Jaya, PAPSI menyediakan beberapa paket wisata, tergantung kebutuhan kita. Untuk lebih jelasnya bisa di liat di www.paguyubanalampakidulansukabumi.blogspot.com atau di www.facebook.com/papsiciletuh. Kami ambil paket wisata 2d1n, dengan fasilitas penginapan, makan, plus transport mobil 4WD LandRover (supir dan guide) untuk jelajah lokasi selama di Ciemas. Saya salut dengan pengurus PAPSI yang sudah mewanti-wanti kita dari awal, kalo ada kekurangan disana sini mohon di maafkan. Nyatanya treatment PAPSI bisa dibilang top, bahkan homestay tempat kami nginep (kantor sekretariat PAPSI) punya 3 kamar, 1 ruang tamu besar, kamar mandi dengan kloset duduk, yang lebih dari cukup, bahkan TV nya 3x lebih besar dibanding TV di kamar saya :p. Kedepan, PAPSI akan menyiapkan 10 homestay yang siap dihuni oleh wisatawan.


Curug Cimarinjung

Untuk menuju PAPSI yang terletak di desa Taman Jaya, rute yang kami lewati adalah Bogor-Cihideung-Cijeruk-Sukabumi-Cikidang-Pelabuhan Ratu-simpenan-Kiaradua-JampangKulon-Waluran-Tamanjaya (3 bulan berturut-turut lewatin jalan ini rasanya eneg-eneg ngangenin), sedangkan rute yang 1 nya lagi kami lalui ketika pulang dari Desa Taman Jaya-Mekarjaya-Girimukti-Ciemas-Paltilu-Simpenan-Pelabuhan Ratu-Cikidang-Jl Raya Sukabumi-Cijeruk-Cihideung- Bogor-Jakarta.

Rute Perjalanan Pulang-Pergi

Setelah ngobrol-ngobrol dengan akang-akang PAPSI, kesimpulan kami, Ciemas ini ga cukup dikunjungi cuma 2 hari aja, banyak banget lokasi wisata di sini, bahkan kabarnya nanti Ciemas juga punya spot untuk snorkling di beberapa pulau kecil di teluk Ciletuh. Yakin banget bila kedepannya Ciemas ini dikelola dengan baik, Ujung Genteng, Sawarna  atau Pelabuhan Ratu sekalipun bisa kalah pamor sama Ciemas.

Puluhan Curug, daerah berbukit, pantai, liat proses pembuatan gula aren, snorkling, kurang apalagi coba ?? Saya berani jamin,bagi penyuka adventure, Ciemas harus dimasukan ke dalam list jalan-jalan. Objek wisatanya lengkap dan masih “perawan”, untuk menuju beberapa Curug saja, kami harus blusukan lewat sawah penduduk atau meniti saluran irigasi, jangan lupa pengalaman naik mobil offroad menanjak perbukitan, pindah kiri pindah kanan supaya jalannya mobil seimbang gak terperosok ke lubang dan jurang. Malamnya kami bisa ngobrol-ngobrol dengan pengurus PAPSI dan dapet banyak cerita, mulai sejarah wilayah Ciemas, perang antar wilayah (Babad Cirebon),penduduk asli Ciemas, daerah Ciemas pd masa penjajahan, pembantaian Banteng sampe cerita mistis tentang jeung Kunti yang ada diatas bukit Dharma. 

So far, this is the best remote place I ever visited…..artinyaaaa….Buruan ke Ciemas!!!!

Sekretariat PAPSI :
Jl. Raya Tamanjaya No. 09 Rt. 001/Rw. 001
Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas
Kabupaten Sukabumi – Jawa Barat 43177

Phone : 081323341341
Email : [email protected]

http://www.papsiciletuh.blogspot.com/
facebook.com/papsiciletuh

Enterpreneur, Travel Blogger, Instagramer, Hotel & Resto Reviewer, Fuji Film User.
14 Responses
  1. Herianto Hutapea

    mohon info destinasi perjalanannya dari jakarta ke tempat tersebut
    naik kereta dari jakarta ..

    terima kasih

    1. asha miura

      Mas kalau perjalanan satu hari cukup ga terus kalau untuk dipantai sudah ada tempat ganti salin belom jika ada yg habis berenang dipantainya

    2. Anthony Leonard

      Halo mba asha, kalo 1 hari sepertinya kurang mba, contohnya perjalanan ke bukit darma aja makan waktu setengah hari sendiri, disana banyak curug2 yang nga akan cukup diexplore dalam 1 hari. Utk tempat ganti mungkin sekarang sdh ada karena mereka memang banyak membangun infrastruktur utk menunjang wisata disana

  2. Bara Anggara

    demen nih yg masih perawan2 gini,, belum banyak terjamah orang tapi yaa untuk menuju ke tempat kek gitu biasanya ngga semudah membalikkan telapak tangan 😀 ..

    -Traveler Paruh Waktu

Leave a Reply