Petualangan baru di Ciletuh, Curug Tengah

Curug ke dua dalam aliran Sungai Ciletuh yaitu Curug Tengah, namanya tengah karena memang letaknya ada di antara Curug Awang dan Curug Puncak Manik. Dari pondok Ibu Masliyah, untuk menuju ke Curug Tengah harus ambil arah ke kanan, berlawanan dengan Curug Awang. Setelah istirahat sebentar di Pondok, kami lanjut jalan dan sebelumnya udah di warning sama Kang Boyo sang pemandu, kalo perjalanan ke Curug Tengah tidak semudah Curug Awang.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Setengah perjalanan ke Curug tengah ini harus melewati pematang sawah, trus susahnya dimana??? Bedanya sawah disini tidak rata seperti di Awang. Di sini sawahnya sudah berundak-undak dan jalannya sangat kecil, jadi kita harus menjaga keseimbangan pada saat melewati itu, kalo tidak yaa pilihannya hanya 2, jatuh ke arah sawah yang berlumpur atau jatuh ke arah sebaliknya dengan ketinggian 2-3 meter ke sawah dibawahnya, buat model-model yang biasa catwalk pasti mudah lewatin jalanan ini, buat kami yang biasa jalannya kaya Metromini, harus ekstra hati-hati banget.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Setelah melewati pematang, jalan selanjutnya adalah blusukan di antara kebun tebu dan ilalang. Susahnyaaa???. Disini benar-benar belum ada jalur pasti untuk kita pijak, jangan bayangkan jalan setapak apalagi jalan paving. Semuanya benar-benar tanah berpasir dengan kemiringan lebih dari 45″. Beberapa kali saya harus serodot-an karena terpeleset tanah yang tidak solid. Keadaan kebun tebu yang cukup rapat makin membuat sulit kami untuk cari pijakan, antara takut merusak tanaman tebu (karena tanaman ini milik warga) atau harus merelakan badan lecet-lecet kena sabetan batang tebu saat kita jatuh terpeleset. Lumayan ada beberapa oleh-oleh dari pohon tebu berupa baret di betis dan paha, dan maaf juga buat pemilik kebun tebu disana, sepertinya ada 2 atau3 pohon tercabut karena saya tarik :p.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Begitu sampai di bawah, Curug Tengah sudah menyambut kurang lebih 100 meter di depan kami. Dari tempat kami berdiri untuk mendekati curug, jalan satu-satunya yang bisa dilewati yaitu, loncat dari 1 batu ke batu lain. Mungkin terasa mudah kalo batunya berbentuk rata tapi nyatanya batunya bulat-bulat semua, jadi setelah loncat, kami harus langsung cari pegangan dan jaga keseimbangan, agar tidak jatuh ke sungai, yang saya sendiri tidak tahu berapa meter dalamnya sungai tersebut. Dengkul rasanya mau copot dan isi perut naik semua ke tenggorokan.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Curug Tengah ini punya 2 air terjun, air terjun utamanya (sisi kanan) sebelum jatuh ke sungai di bawah, jatuh ke patahan tebing yang menjorok keluar, jadi kalau dilihat Curug Tengah ini punya 2 tingkat sebelum airnya jatuh. Untuk curug yang 1 lagi ada di sebelah kiri tebing dan debit airnya juga tidak banyak. Kelebihan Curug tengah, disini masih lebih banyak pepohonan daripada curug awang. Harusnya sih sejuk, cuma karena kami datang jam 2 siang, ya sama aja gosongnya :).

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Perjuangan untuk kembali ke Pondok Ibu Masliyah itu tidak ada tandingannya. Harus merayap di kemiringan 45″ ditambah terik matahari, baru kali ini rasanya mau pingsan gara-gara ngos-ngosan akut, seingat saya pendakian ke kawah ijen pun tidak semelelahkan ini, Percayalah meniti pematang sawah yang tadinya gampang, setelah dalam keadaan limbung itu lebih baik ngesot di sawah dan sangat double capeknya.

SAMSUNG CAMERA PICTURES

Saran buat yang mau ke Curug Tengah, pakai celana cargo panjang, topi, dan bawalah minum secukupnya, jangan malah jadi beban akhirnya, perjalanannya tidak jauh koq, cuma susah :p. Pakailah sendal gunung, kalau pakai sendal jepit effort-nya 2x lipat dibanding yang pakai sendal gunung. Terakhir, jangan turun ke Curug Tengah dalam keadaan habis makan, perut rasanya sakit banget di kocok-kocok, untungnya tidak sampai jackpot di sana :p

Sekretariat PAPSI :

Phone : 081323341341
Jl. Raya Tamanjaya No. 09 Rt. 001/Rw. 001
Desa Tamanjaya Kecamatan Ciemas
Kabupaten Sukabumi – Jawa Barat 43177

Email : [email protected]

http://www.papsiciletuh.blogspot.com/
facebook.com/papsiciletuh

Enterpreneur, Travel Blogger, Instagramer, Hotel & Resto Reviewer, Fuji Film User.
4 Responses
  1. Sintia A.

    Waktu ke Ciletuh kayaknya aku enggak ngelewatin ini. Kayaknya enggak ada di itinerary. Padahal tempatnya kelihatan adem yaaa kiri kanan pohon hijau semua.

Leave a Reply