Jatuh Cinta Dengan De’Langit, Rooftop Mercure Jakarta Cikini

Weekend kemarin seharusnya saya ada acara bersama beberapa blogger di Jakarta, namun karena satu dan lain hal acara tersebut harus ditunda. Berhubung saya sudah memesan hotel, alhasil saya tetap bermalam di hotel tersebut. Kalau kata salah satu blogger hits yang saya kenal “rasanya kurang afdol kalau weekend ada di rumah”.

Adalah Mercure Jakarta Cikini yang seharusnya menjadi tempat kami berkumpul. Hotel baru yang terletak di bilangan Cikini, Jakarta Pusat. Mengapa kami memutuskan di hotel ini? Karena para blogger tak semua ada di Jakarta sehingga ada beberapa yang harus menggunakan kereta api untuk tiba di Jakarta. Nah…Mercure Jakarta Cikini ini tak sampai 5 menit berjalan kaki untuk menuju stasiun Cikini. Selain itu letaknya yang ada di pusat, memudahkan kami untuk mencapai Sudirman atau Thamrin jika kami (para blogger) harus meeting dengan pihak lain lagi.Karena ujungnya hanya tinggal saya yang bermalam di hotel ini, alhasil saya hanya ingin menikmati fasilitas hotel saja dan ternyata ada satu tempat di Mercure Jakarta Cikini yang membuat saya jatuh cinta.

Mercure Jakarta Cikini
Mercure Jakarta Cikini
Lobby

Sebelum membahas tentang interiornya, saya harus mengacungi jempol untuk profesionalitas dan kesabaran concierge dari Mercure Jakarta Cikini. Saya tahu sudah kewajiban orang yang bekerja di bidang hospitality untuk memiliki kesabaran berlapis 7. Saya menyaksikan sendiri bagaimana ruwetnya menangani 2 tamu sekaligus dengan banyak permintaan dan sama-sama ingin dilayani dengan segera. Akhirnya saya memilih mundur dan terkekeh mengamati tamu-tamu hotel yang merasa “menginap di hotel maka saya adalah raja”

Concierge
Concierge
Berulang kali mas concierge (lupa menanyakan nama, kebiasaan buruk) meminta maaf karena giliran saya tadi diselak tamu lainnya. Karena tidak dalam kondisi buru-buru, tak masalah juga bagi saya menunggu lebih lama. Malah saya bisa menikmati artwork tepat di belakang meja concierge. Bentuk utamanya adalah jam besar yang terbuat mungkin dari kuningan lengkap dengan ornamen lingkaran-lingkaran dan 2 ayam yang bertengger di kedua sisi.
Berbatasan langsung dengan De Kafe
Berbatasan langsung dengan De Kafe
De’Kafe & De’Santai

Masih di area yang sama, bersebelahan dengan meja concierge ada De’Kafe. Restoran ini melayani makan pagi, siang dan malam. De’Kafe memiliki area yang cukup luas sehingga saat sarapan pagi tidak terlalu sumpek saat tamu sedang ramai. Peletakan makanannya pun cukup tertata rapi di salah satu bagian resto.

Berseberangan dengan De’Kafe adalah De’Santai. Area ini lebih difungsikan sebagai area duduk atau ruang tunggu. Saya suka suasana De’Santai yang dibuat dengan kesan homey. Sofa-sofa besar, partisi ruangan berupa rak pajangan membuat suasana santai layaknya di rumah. Di salah satu meja juga tersedia 2 unit komputer sebagai internet corner. Biasanya, internter corner kurang memperhatikan kenyamanan (area kecil di pojokan kadang bahkan tak disediakan bangku) Di Mercure Jakarta Cikini, internet cornernya ditata dengan sangat nyaman. Meja besar dan sofa yang empuk menjadikan kegiatan berselancar atau mungkin meminjam fasilitas ini untuk bekerja menjadi lebih nyaman.
Meeting Room & Kid’s Room

Di bagian belakang De’Kafe, dekat dengan akses lift menuju kamar terdapat 5 meeting room dengan kapasitas terbanyak mampu menampung hingga 100 orang. Di bagian depan ruang meeting juga dapat di set up untuk meletakan snacks serta teh atau kopi.

Kid’s room terletak dekat dengan ruang meeting, namun tak perlu khawatir jika jalannya meeting terganggu dengan teriakan anak-anak. Saya cukup yakin tebalnya pintu di masing-masing ruang baik meeting room atau kid’s room mampu meredam suara dengan baik 🙂
Kids room
Kids room
Room
Mercure Jakarta Cikini memiliki 4 tipe kamar, superior, deluxe, privilege dan suite. Saya sendiri menempati kamar privilege di lantai 5. Secara ukuran, kamar privilege di sini memang hampir sama dengan ukuran kamar superior hanya saja ada banyak benefit untuk yang menginap di kamar privilege. Di dalam kamar tersedia coffee maker. Meskipun saya tidak bisa minum kopi tapi saya suka dengan aroma kopi panas yang baru diseduh, jadi saya gunakan lah coffee maker itu hanya untuk menghirup harum aroma kopi :)). Mini bar di kamar privilege juga merupakan komplimen untuk penghuni kamar privilege. Selain itu ada special breakfast menu selain menu buffett di De’Kafe. Setiap harinya ada 2 sampai 3 menu ala carte yang bisa dipilih sebagai menu sarapan tambahan untuk penghuni kamar privilege. Afternoon tea juga bisa dinikmati di De’Kafe atau di rooftop Mercure Jakarta Cikini. Sepoci teh atau kopi ditemani dengan kudapan seperti gorengan, pudding dan buah. Benefit lainnya adalah, khusus untuk privilege bisa mendapat kemudahan late check out hingga pukul 4 sore (tarik selimut tidur lagi sampe sore)
Afternoon tea
Afternoon tea

Untuk kamarnya sendiri, karena terbilang masih baru, karpetnya pun masih terasa sangat empuk dan lembut. Jendela besar di kamar menjadi salah satu kesukaan saya karena tak perlu menyalakan banyak lampu saat siang hari. Satu one seater sofa lengkap dengan meja kecil terletak persis di samping tempat tidur. Oya, ada satu kejutan kecil namun bermakna dari team Mercure Jakarta Cikini. Sweat treats berupa buah dan coklat (I Love Chocolate) menanti saya begitu saya masuk kamar. Dan yang lebih spesial lagi, welcoming letter lengkap dengan foto saya yang di ambil dari Instagram. perhatian kecil namun membekas dari team Mercure Cikini. Yang menjadi plus poin pula untuk saya adalah ketersediaan bantal yang cukup banyak. Ada 4 bantal plus 1 extra pillow untuk menambah kenyamanan tidur.

Sudut untuk bekerja
Sudut untuk bekerja
Khusus untuk kamar suite terletak di lantai 8. Kamar suite memiliki ruang tidur dan ruang tamu yang terpisah. Selain itu ada juga mini pantry dan toilet terpisah untuk tamu. Kamar mandi Suite tentunya menggunakan bathtub. Bagi tamu kamar suite juga dapat menikmati benefit seperti tamu-tamu di privilege room.
De’Langit, Pool & Fitness center
Ini yang membuat saya jatuh cinta dengan Mercure Jakarta Cikini. Meskipun tak setinggi rooftop di pusat perbelanjaan atau gedung perkantoran, tapi suasana di De’Langit sangat mengasyikan. Areanya luas dan lapang tak seperti rooftop pada umumnya yang banyak dijejali meja dan kursi. Di De’Langit hanya ada 2 meja di tengah, sisanya diletakan merapat ke dinding. Di bagian ujung ada mini bar tempat memesan minuman, mocktail, cocktail atau wine. De’Langit juga bisa digunakan untuk acara macam gathering, product launching atau party. Yang menambah cantik De’Langit adalah keberadaan infinity pool menghadap langsung ke gedung-gedung ibukota. Menjelang malam menjadi waktu favorit saya menghabiskan waktu di sini, suasana temaram ditemani alunan musik.
Infintiy pool di Mercure Jakarta Cikini juga bukan kolam renang yang sekadar ada. Cukup luas untuk berolahraga dengan kedalaman 120 cm. Selain kolam untuk dewasa, ada juga kolam anak dengan kedalaman 60 cm. Fasilitas kebugaran lainnya adalah fitness center dengan alat yang cukup memadai. Meski semua fasilitas ini ada di lantai 8, selantai dengan kamar suite, ketenangan di kamar suite sangat terjaga dengan double door menuju area De’Langit. Karpet tebal di sepanjang selasar lantai 8 pun membantu menjaga kekedapan suara agar tak terdengar dari kamar suite.

Jaringan Accor Hotel memang tak pernah mengecewakan dari segi fasilitas dan pelayanan. Terlebih Mercure Jakarta Cikini merupakan hotel baru dan saya yakin, akan terus terawat untuk memuaskan pelanggan setia Accor terutama Mercure Hotel.

Jalan jalan jeprat jepret
Jalan jalan jeprat jepret
Mercure Jakarta Cikini
Jalan Cikini Raya No.66, RT.14/RW.5, Cikini-Jakarta Pusat
Telp (021) 3926600
Instagram @mercurejakartacikini

Enterpreneur, Travel Blogger, Instagramer, Hotel & Resto Reviewer, Fuji Film User.
13 Responses
  1. Matius Teguh Nugroho

    Hotelnya cocok banget buat tetirah, koh. Ada rooftop bar, kolam renang, cafe, ruang santai, ruang kerja, kamar mandinya transparan pula #eh.

    Jadi ini hotelnya booking sendiri? Bukan bagian sponsor acara blogger kalian?

  2. Uwan Urwan

    Ehh…. Kadang saking gak enaknya dan bagus pelayanannya, minya maafnya g cukup sekali emang ya kak… Aku tu di rumah kan suka ke pasar ya. Milihnya selalu di bagian mas2 tukang parkir sebelah barat. Kenapa? Krn tiap bayar si masnya bilang makasih sambil senyum trus badannya agak membungkuk. Sopan bgt ngomongnya. Itu tukang parkir loh… Beda sama tukang parkir yang sebelah timur. Bapak2 gak ada ekspresi. Kesel liat mukanya. Kadang gak dibantuin narik motor pas mau dimundurin. Kan agak naik jd berat… Ahahaha.. Aku kalo komen curhat terus yak.

    Btw itu ada ruang anaknya juga. Kok.. Lucu….

    1. Anthony Leonard

      hahaha curhat diperbolehkan koq kak. Cuma krn ekspresi muka aja kadang bikin kita ga nyaman ya. Ada ruang anaknya, lengkap dengan boneka2

  3. rizka nidy

    Kamarnya bagus! Paling suka sama area rooftopnya, sih. Jadi pengen berenang di sana bawaannya. 😀 Kalau tanpa menginap bisa gak sih berenang aja di sana?

Leave a Reply