Sejak diresmikan tahun 2013, keberadaan alun-alun dengan rumput sintetisnya cukup menarik minat saya untuk berkunjung. Terlebih lagi banyak foto-foto indah dari menara masjid. Menampilkan rumput sintetis tak ubahnya potongan kue bolu pandan dengan para pengunjung layaknya semut yang menari ria di atas manisnya kue bolu. Namun apa daya, setiap kali ke Bandung saya memang selalu menghindari area tengah kota. Saya lebih memilih menepi mencari udara sejuk. Alhasil kerap kali destinasi alun-alun Kota Bandung saya singkirkan.
Libur Agustusan kemarin terbilang terjepit. Tempat wisata pasti penuh meluber, namun 4 hari mendekam tak terbayang betapa “garing”nya saya di rumah. Akhirnya destinasi yang lama saya singkirkan itu saya jadwalkan kembali. Mengingat lokasi wisata pasti penuh, tak apalah saya main di tengah kota asalkan bisa tinggal di hotel yang dekat dengan alun-alun dan bisa jalan kaki tanpa harus bermacet-macetan. Tak disangka ternyata 7 orang teman saya mengalami ke”garing”an yang sama dengan saya. PR lagi bagi saya untuk mencari hotel yang ramah kantong untuk kami bertujuh.
LOBBY
ROOM
Untuk hotel yang berada di tengah kota, menurut saya Ibis Budget Asia Afrika adalah pilihan terbaik. Dari segi harga, berkisar antara 300-400 ribuan, sudah termasuk dengan sarapan pagi buffett. Dengan harga terjangkau bahkan ada kamar yang bisa ditempati 3 orang. Di kamar sudah lengkap dengan sabun, shampoo, handuk dan 2 air mineral.