Air Terjun Tegenungan, Air Terjun di Dataran Rendah Gianyar

Gelato…Gelatoo…tahu betul mereka di siang terik ini, sekecap gelato yang membasuh kering tenggorokan mampu menyejukkan sekujur badan. Baru saja berjalan beberapa langkah dari lokasi parkir, saya tidak mau terbujuk senyum manis Jegeg pedagang gelato. Paling tidak saya membatin mungkin sebelum pulang nanti saya akan mampir mencicip gelato di lokasi wisata air terjun Tegenungan.

Menyenangkan berjalan diantara kedai-kedai souvenir saat menuju Tegenungan. Tak ada paksaan, hanya sapa dan senyum ramah. Di salah satu kedai minuman bahkan memperbolehkan pengunjung untuk berfoto dengan latar air terjun Tegenungan dengan cuma-cuma. Menurut saya, Tegunungan termasuk sebagai salah satu lokasi wisata di Bali yang dikelola dengan baik.

Barisan kedai souvenir yang tertatap rapi di kanan kiri menyisakan jalan yang cukup lebar untuk dilalui pengunjung. Di ujung jalan, terdapat gazebo atau bale bengong untuk menatap Tegenungan dari ketinggian. Puluhan anak tangga pun telah dibeton dengan rapi untuk kenyamanan pengunjung, namun memang anak tangga yang cukup curam membuat saya terbayang betapa lelahnya perjalanan pulang nanti…ahh gelato sudah menanti di ujung perjalanan saya.

Air terjun Tegenungan dari Ketinggian
Air terjun Tegenungan dari Ketinggian
Aliran air terjun Tegenungan menyusuri sungai Petanu
Menyusuri sungai Petanu

Tak begitu banyak anak tangga yang harus di lalui hingga bertemu dengan pertigaan, ke kiri langsung menuju air terjun, kanan menuju ke pura. Kami memutuskan untuk segera menuju air terjun khawatir semakin siang akan semakin ramai pengunjung Tegenungan. Di akhir anak tangga kami masih harus menyusur tepi Sungai Petanu. Namun dari kejauhan butir-butir air sudah menerpa kami. Terik siang itu diredam dengan sejuknya uap air yang terbawa angin.

Buih air Tegenungan yang terbawa angin
Buih air Tegenungan yang terbawa angin

Baca juga: Air terjun Tukad Cepung

Air terjun Tegenungan tak begitu tinggi namun debit airnya sangat banyak. Air yang jatuh menerpa salah satu tebing yang menjorok sebelum kembali menyatu dengan aliran Sungai Petanu di bawahnya. Tiga hingga empat dipan kayu lengkap dengan handuk bersih berjajar rapi disewakan untuk pengunjung yang ingin berlama-lama menikmati hempasan uap air Tegenungan. Di belakangnya terdapat posko Lifeguard.

Melihat antusiasme pengunjung yang ingin memacu adrenalin dengan melompat dari ketinggian Tegenungan, ditambah dengan derasnya curah air terjun Tegenungan, sepertinya pengelola memperhatikan betul keamanan setiap pengunjung dengan adanya petugas jaga. Di waktu-waktu tertentu saat curah air terlalu deras atau kedalaman sungai tidak memadai, pengunjung dilarang keras untuk melompat.

Satu papan dengan pesan humornya cukup menarik sebagai salah satu lokasi berfoto berlatarkan air terjun Tegenungan. “Dont Worry Be Sexy…But No Naked”. Pertanyaannya, apakah bule-bule yang berkunjung sering melakukan aksi tanpa sehelai benang pun disini? Sampai-sampai ada peringatan tersebut.

Posko penjaga dan penyewaan dipan di air terjun tegenungan
Posko penjaga dan penyewaan dipan
Dont worry be sexy….but no naked
Dont worry be sexy….but no naked

Sebelum kembali, kami menyempatkan mengunjungi pura kecil di persimpangan tangga. Puranya memang tidak dibuka untuk umum, namum di bawahnya terdapat tempat membasuh dengan beberapa pancuran. Sekadar menghapus peluh sebelum berjuang mendaki anak tangga nan terjal.

Pancuran dibawah pura
Pancuran dibawah pura

“Pendakian” kami semakin menguras tenaga, beberapa kali kami harus bertengger di tepi tangga berpegangan dengan railing karena semakin banyak arus pengunjung menuju Tegenungan. Memang saat yang tepat mengunjungi Tegenungan adalah siang menjelang sore untuk menghindari backlight di pagi hari.

Sedikit demi sedikit kami merayap hingga tiba di puncak anak tangga. Gazebo yang kami idamkan untuk beristirahat telah penuh disesaki pengunjung yang baru tiba. Kedai minuman dengan view langsung ke air terjun Tegenungan akhirnya menjadi pilihan kami untuk mengatur napas.

Terlupakan akan gelato, di kedai ini terdapat es kelapa muda, dimana kelapanya telah didinginkan terlebih dahulu di dalam freezer….maafkan saya jegeg penjual gelato. Rasa lokal, kelapa dingin nan segar mengalahkan pesona lembut gelato-mu.

Baca juga: The Sanctoo Villa, rekomendasi villa mewah di Gianyar

Air terjun Tegenungan Gianyar Bali
Tidak terlalu tinggi namun memiliki debit air yang banyak

***

Catatan C4ME:

  • Tegenungan termasuk mudah untuk dikunjungi, letaknya di Desa Kemenuh, Sukawati – Gianyar. Mengambil rute Pasar Sukowati lalu belok kanan ke Jalan Raya Sakah. Di pertigaan belok kanan ke Jalan Wisma Gajah Mada, lurus hingga bertemu lampu merah kemudian belok kanan ke Jalan Raya Sutami. Petunjuk Tegenungan sudah cukup banyak tersebar di jalan raya.
  • Patuhi peringatan-peringatan yang ada.
  • Disisi kiri Tegenungan terdapat pancuran, namun bukan untuk mandi melainkan untuk bersembahyang.
Jalan-jalan Jeprat-jepret di air terjun Tegenungan
Jalan-jalan Jeprat-jepret di air terjun Tegenungan

Enterpreneur, Travel Blogger, Instagramer, Hotel & Resto Reviewer, Fuji Film User.
4 Responses
  1. DESTIN LESTARI

    inggin sekali rasanya traveling ke bali, inngin sekali juga bermain di wisata-wisata yang ada di bali seperti di air terjun Tegenungan ini,dan masih banyak lagi wisata-wisata lainya yang sangat menarik, sangatlah sejuk terlihat dari foto yang ada, sangatlah inggin sekali ntuk berkunjung kewisata-wisata yang berada di daerah bali inni, semoga cita-cita mau kesananya tercapai ya,ahahaha

Leave a Reply