Melepas Kesialan di Pattaya

Im totally stressed out in Bangkok!!!

Ini bukan kali pertama saya mendatangi Negeri Gajah Putih, tapi ini kali pertama saya mendarat di Don Mueng. Bandara yang lebih mirip mesin waktu. Bayangkan saja film Warkop DKI yang diputar beratus-ratus kali dengan warna yang semakin memudar setiap kali diputar ulang. Seperti itulah yang saya rasakan begitu menginjakkan kaki di Don Mueng.

Warna-warna di sekeliling saya seketika berubah menjadi sephia. Maksud dan tujuan saya saat itu adalah langsung menuju ke Pattaya menggunakan bus. Sialnya (atau mungkin saya yang belum di ruwat jadi sial banget). Setiap orang yang saya tanya “Bagaimana menuju Eastern Bus Terminal?” hanya membalas dengan tatapan nanar memelas tanda mereka tak paham apa yang saya tanyakan.

Big Budha Pattaya
Big Budha Pattaya

Mengambil jalan singkat akhirnya saya menggunakan taksi dengan memastikan menggunakan argo…“yes, yes meter!!” Jawab pengemudi taksi yang akhirnya saya panggil dengan sebutan “monkey” (jangan ditiru) karena saya yakin saya sudah ditipu pengemudi taksi ini.

Total dari Bandara ke Ekkamai (Eastern Bus Terminal) saya harus membayar Rp 280.000,- termasuk tol (FYI, tarif tol di Thailand ternyata mahal banget. Berbahagialah penduduk Jakarta, masih ada tarif tol dengan harga Rp 4.500,-).

Setelah diajak berkeliling jalan tol, blusukan ke gang-gang macet hampir 2 jam, akhirnya saya tiba di Ekkamai. Setelah membayar, dengan senyum termanis saya ucapkan “Thank you so much monkey”.

Tiba di terminal saya langsung bertanya kepada bapak sekuriti “Where is the bus to Pattaya?” lalu ia menjawab “First counter on the right, leave in 10 minutes”Whaaaat???, sekuriti di terminal bisa bahasa Inggris, sekuriti se-bandara tadi cuma melongo diajak ngomong bahasa Inggris.

Tarif bus AC Hanya sekitar Rp 40.000,- dari Bangkok menuju Pattaya dengan lama perjalanan 2-3 jam tergantung kondisi jalan. Penumpang sebangku saya adalah penduduk lokal yang mungkin habis hang out di pasar tradisional. Aroma tubuhnya mengeluarkan wewangian amis ikan yang sangat mengganggu ketertiban pernafasan saya.

Tiba di Pattaya Bus Terminal saya masih melanjutkan perjalanan dengan angkot terbuka Songthaew (semacam bemo dengan ukuran lebih besar) Tarif jauh dekatnya sama namun saya lupa berapa tepatnya. Untung di angkot terbuka ini saya bisa menghirup udara sebebas-bebasnya.

Stressed out in Bangkok
Stressed out in Bangkok

“Dikoveri Beet, Dikoveri Beet” Sang pengemudi berteriak sambil menyuruh saya bergegas turun. Ternyata maksudnya Discovery Beach, saya sudah tiba di hotel tempat saya menginap. Hotel yang cukup megah dengan 2 bangunan lama dan baru. Letaknya persis di seberang pantai.

Saya, masih dengan kesialan yang belum berakhir mendapatkan kamar di gedung lama, namun ternyata interior kamarnya cukup baik dan bersih dengan balkon menghadap jalan. Segera beristirahat pikir saya, supaya besok selama 1 hari penuh bisa menjelajah Pattaya.

Dan kesialan saya berlanjut malam itu. Tepat di sebelah hotel adalah gang dengan pub-pub kecil segala macam mahluk dari yang kelaminnya jelas hingga ambigu ada di sini. Malam itu, entah bapaknya siapa yang mabuk dan berkaraoke di pub dengan volume paling keras. Hingga jam 3 subuh saya dininabobokan oleh suara sumbang nan parau. Timpuk brankas hotel.

Esok harinya, entah berapa banyak sapi bonsai saya santap untuk membangkitkan mood. Selesai sarapan, berbekal peta wisata dari staff hotel, saya memutuskan menggunakan jasa GrabCar untuk berkeliling Pattaya. Keberuntungan mulai berpihak sepertinya. Saya mendapati pengemudi yang cukup fasih berbahasa Inggris. Bahkan dia menawarkan untuk mengantar berkeliling sampai saya puas dengan harga Rp 150.000,-. Sedikit konsultasi, akhirnya ada beberapa lokasi yang dicoret dengan alternatif lokasi lain sebagai penggantinya. Pukul 10 pagi saya mulai meninggalkan hotel sambil berharap sial saya sirna hari ini.

 

Pattaya View Point/Pattaya Hill

Terletak 2 kilometer dari Selatan Pattaya, tempat ini sangat populer karena menawarkan pemandangan bibir pantai dan kota Pattaya dari titik tertinggi. Salah memang saya mengunjungi bukit ini di siang hari karena panasnya sangat menyengat.

Waktu paling tepat adalah menjelang sore untuk melihat matahari terbenam. Saat lampu-lampu kota mulai berpijar pun tak kalah cantiknya. Bukit ini buka hingga pukul 9 malam. Jika pintu gerbang sudah ditutup, pengunjung masih bisa menikmati dari tepi jalan. Tersedia teropong dengan membayar 10 Baht untuk menikmati pemandangan Pattaya dari ketinggian

Pattaya View Point
Pattaya View Point
10 Baht untuk menggunakan teropong
10 Baht untuk menggunakan teropong
Altar penghormatan di Pattaya Hill
Altar penghormatan di Pattaya Hill

 

Pratumnak Hill (Buddha Hill)

Tak jauh dari Pattaya Hill terdapat satu kuil dengan patung Budha emas dalam posisi duduk dengan tinggi 18 meter. Anak tangga untuk menuju pelataran patung Budha dihiasi dengan Naga emas yang merayap sepanjang railing tangga.

Selain Big Budha, terdapat beberapa patung Budha lain yang merefleksikan hari-hari kelahiran. Posisi Budha ini berbeda-beda, ada yang berdiri, duduk pun berbaring. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan pengunjung adalah membeli beberapa ekor burung dan melepaskannya setelah bersembahyang. Tujuannya melepaskan karma buruk atau hal buruk dalam hidup.

Hiasan naga di sepanjang tangga
Hiasan naga di sepanjang tangga
Panas menyengat
Panas menyengat
Memohon perlindungan dari karma buruk
Memohon perlindungan dari karma buruk
Big Budha Pattaya
Big Budha Pattaya

 

Nong Nooch Tropical Garden

Ini lokasi terjauh yang dikunjungi. Saat menuju ke Nong Nooch saya sempat melintasi floating market dan sea world. Taman ini buka setiap hari dari pukul 8 pagi hingga 6 sore. Untuk tiketnya sendiri sudah termasuk untuk menyaksikan Elephant show dan Thai cultural show.

Taman ini mungkin menyerupai taman bunga yang ditata dengan indah plus patung-patung fauna. Terhitung ada 24 jenis taman (French Garden, Butterfly Hill, Agave, Bonsai, dll) dan 40 jenis animal kingdom (Dinosaurus, Meerkat, Giant Ant, dll) tersebar di dalam taman seluas lebih dari 600 hektar. Jika memang niat menjelajah semua taman mungkin membutuhkan 1 hari penuh untuk menyelesaikan semuanya.

Nong Nooch Tropical Garden
Nong Nooch Tropical Garden
Animal kingdom garden
Animal kingdom garden
Banyak taman yang Instagramable
Banyak taman yang Instagramable
Thai cultural show
Thai cultural show

Hampir pukul 5 saat saya menyelesaikan tur Pattaya saya, walaupun hanya 3 lokasi, setidaknya tanpa kesialan menghampiri saya hari itu. Setelah beristirahat sejenak, menjelang gelap saya memutuskan mencoba tradisional thai massage.

Ada kejadian lucu saat 4 orang Timur Tengah masuk ke dalam tempat pijat dan berbicara dengan sangat keras “DO YOU HAVE YOUNG GIRL MASSAGE”. Secara terapis di sana semuanya ibu-ibu berbadan agak besar dan 1 pria muda kemayu (yang kulitnya lebih kinclong dibanding barisan ibu-ibu) menatap jijik kepada pria-pria surplus jenggot. 1 jam Thai Massage hanya Rp 80.000,- saja. Ditekuk, ditarik, ditekan, ditindih, setelahnya badan benar-benar terasa ringan, hilang sudah pegal seharian.

Baca juga : Kota reruntuhan Ayutthaya

Malamnya, di sepanjang Beach Road (tepat di depan hotel) banyak terdapat resto yang menyajikan kuliner lokal dan western. Yang ingin berhemat, ada pasar malam yang menyediakan seafood dengan harga yang lebih ramah kantong. Bahkan ada penjual minuman beralkohol dengan harga yang sangat murah. Segelas Sex On The Beach hanya dibanderol Rp 28.000,-.

Secara hari efektif, hanya 1 hari saya menikmati Pattaya. Hari sebelumnya waktu saya dihabiskan dengan kesialan dan berputar-putar di Kota Bangkok. Menjelang sore mood saya sudah hancur untuk menikmati Pattaya. Hari kedua beruntungnya saya bertemu dengan Grabcar baik hati. Hari ketiga saya harus kembali ke Bangkok untuk melanjutkan perjalanan ke Ayutthaya. Walaupun pantai di Pattaya tidak terlalu memesona setidaknya banyak pengalaman dan tempat menarik saya temukan di Pattaya. Dan yang terpenting kesialan saya berakhir di Pattaya.

***

Catatan C4ME:

  1. Segera ganti Sim card begitu mendarat di Bandara. Agar bisa segera online, cek map atau pesan Grabcar sekalian supaya tidak kena scam.
  2. Bus Bangkok-Pattaya dan sebaliknya berangkat setiap 30 menit sekali
  3. Banyak wisata yang bisa dieksplor di Pattaya seperti Alcatraz (Ladyboy Cabaret show) Sanctuary of truth dan Long Neck Village.
  4. Pastikan untuk mencari informasi, mana lokasi yang gratis dan mana yang berbayar.

Enterpreneur, Travel Blogger, Instagramer, Hotel & Resto Reviewer, Fuji Film User.
8 Responses
  1. Hanif Insanwisata

    Pattaya itu, tempat liburan yang asik. Tak hanya dari segi keindahannya, banyak sejarah dan cerita yang bisa digali dari sini. Semoga saya punya kesempatan untuk bisa ke sini.

  2. Gio | Disgiovery

    ((sapi bonsai))
    ((surplus jenggot))

    OK selain melepas sial, tapi juga melepas kosakata ajaib ya kak 😀 Btw kenapa kunjungan kabaret ladyboy-nya gak ditulis? 😉

  3. Jonathan Bayu

    Persoalan ditipu sopir taksi masih sering terjadi ya, terakhir kesana (udah lama sih) juga pernah seperti itu, padahal jaraknya deket tapi malah diajak keliling, kan kita mau cepet sampe bukan mau touring , monkey 🙁
    Sepertinya itu peluang yg bagus buat macam blu*bi*d buka cabang disana haha

  4. Liza fathia

    Sebelum branjak k pattaya…gda salahnya donk makan nasgor pattaya aja dlu.
    Liat foto2nya jd pngin k pattaya

Leave a Reply