El Merkat, kulineran ala Spanyol di Uluwatu-Bali

Bali memang tujuan wisata yang lengkap kalau buat saya, mungkin juga untuk beberapa orang. Mau wisata alam, sejarah, religi sampai kuliner pun ada. Banyaknya turis mancanegara yang berkunjung mengharuskan Bali memiliki variasi kuliner yang banyak. Selain tentunya rumah makan atau restoran dengan kuliner lokal, restoran-restoran dengan kuliner mancanegara pun sangat gampang ditemui di Bali. Kemarin, selepas melihat patung Garuda Wisnu Kencana saya sempat mampir di salah satu resto tak jauh dari komplek GWK, EL Merkat Resto. Restoran Spanyol dengan menu-menu asli dari negara matador.

Hanya berjarak sekitar 10 menit dari komplek GWK menuju arah Uluwatu, El Merkat Resto berada di sisi kiri jalan dengan sign besar berwarna hitam sehingga cukup mudah ditemui. Kendala restoran yang berada di Jalan Raya Uluwatu adalah susahnya lahan parkir sehingga orang malas mampir dan memilih tancap langsung menuju Uluwatu atau sebaliknya. Tapi El Merkat memiliki lahan parkir yang cukup luas untuk kendaraan roda empat maupun roda dua. El Merkat buka setiap hari dari pukul 7 pagi hingga 11 malam. Jadi bisa banget sarapan dengan menu-menu telur atau roti, makan siang dan makan malam di sini. El Merkat juga bisa dijadikan alternatif untuk vegetarian karena ada beberapa menu yang dikhususkan untuk vegan.

Restoran dengan kuliner asal Spanyol
Restoran dengan kuliner asal Spanyol

El Merkat Resto mempunyai bangunan 2 lantai dengan area merokok di bagian depan, area untuk yang tidak merokok dan di lantai 2 yang juga bisa difungsikan sebagai working space. DI lantai 2 juga terdapat mini shop yang menjual kain-kain pantai, aksesoris wanita dan bikini. Warna terakota dan warna-warna tanah yang mendominasi warna keseluruhan begitu memasuki bagian dalam resto. Di sebelah kiri pintu masuk ada bar dengan beberapa stool. Di dining area nya, 1 kursi memanjang diletakan menempel ke dinidng dengan beberapa meja berkapasitas 2 orang yang ditempatkan di tengah. Dari area ini, tamu-tamu bisa langsung melihat aktivitas di dapur, El Merkat menerapkan sistem open kitchen. Sementara di lantai 2 memang lebih lapang karena bisa difungsikan sebagai working space juga. Bisa kerja sambil menikmati menu-menu Spanyol, malam sedikit bisa pesan wine, pulang ke rumah tinggal tidur :p

Bar area
Bar area
Meja panjang untuk tamu yang datang dalam jumlah banyak
Meja panjang untuk tamu yang datang dalam jumlah banyak
Konsep open kitchen
Konsep open kitchen

Baca juga : Candi Borobudur di Bali

Untuk menu makanan, El Merkat memang tampil dengan menu yang berasal dari Spanyol. Jadi untuk yang tidak terbiasa dengan nama-nama makanan dari Spanyol, saran saya sih ditanyakan dulu apa itu, apa isinya, jangan seperti saya yang mendengar kata Paya (ditulis Paella) lalu melongo membayangkan “apa kita akan makan asinan papaya, gitu?” Jadi Paella ini adalah nasi gorengnya orang Spanyol. Paella sendiri sebenarnya berarti panci atau wajan, menu makanan ini secara harafiah memang disajikan di atas panci/wajan. Ada 2 Paella di El Merkat, chicken dan seafood. Saya mencoba seafood yang ternyata sepertinya saya tidak salah pilih karena toppingnya penuh dengan udang, cumi dan kerang. Secara tekstur nasinya memang sedikit lebih lengket dan seperti umumnya kita makan hot plate, bagian terbawah nasi yang menempel dengan badan panci akan sedikit berkerak. Tapi saya suka karena ada rasa-rasa gosong dan nasinya sedikit lebih garing *anak yang aneh. Menu Paella ini memiliki porsi yang cukup besar, bahkan saya saja akhirnya sharing menu. Jadi bisa dibilang ini menu hemat, 1 porsi bisa untuk berdua sampai bertiga.

Seafood Paella
Seafood Paella

Sebelum membahas menu utama lainnya, saya sempat mencoba Tapas, Croquetes dan Meatballs. Menu pembuka ini juga bisa disharing karena 1 porsi berisi sekitar 4-5 potong. Yang unik Croquetes di sini bisa berubah setiap hari jenis isiannya. Di menunya pun tertulis untuk menanyakan jenis Croquetes apa yang tersedia di hari itu. Meatballsnya disajikan lengkap dengan saus tomat dan potato wedges.

Croquetes & Meatballs
Croquetes & Meatballs

Menu lain yang sempat saya cicipi adalah Lamb Shank alias sengkel untuk Bahasa lokalnya *betapa mudahnya menjadi orang Indonesia. Daging kaki bagian belakang ini dimasak secara slow cooked dengan rempah-rempah yang sepertinya tidak familiar di mulut saya, tapi ternyata rasanya tetap enak. Secara keseluruhan memang sepertinya menu-menu Spanyol tak beda jauh dengan Indonesia yang berani bumbu. Lamb Shank ini disajikan dengan nasi Basmati. Nasi yang kalau menurut saya hampir menyerupai nasi kebuli dengan bentuk nasi yang lebih panjang.

Lamb Shank
Lamb Shank

Wisata kuliner Spanyol saya ditutup dengan makanan penutup Chocolate Cake dan (saya lupa namanya) sepertinya Lemon Cake with Meringue. Dua penutup ini memiliki rasa yang kontras, yang satu cenderung sedikit pahit karena menggunakan dark chocolate sementara lemonnya sangat terasa asam segarnya.

Lokasi El Merkat yang tidak begitu jauh dari wisata GWK dan Uluwatu sepertinya pas untuk dijadikan tempat singgah untuk santap siang atau malam, atau sekadar melepas lelah menunggu kemacetan di Jalan Raya Uluwatu. Banyak menu-menu minuman signature El Merkat atau berbagai pilihan wine. Persis di sebelah El Merkat Resto juga ada El Merkat Deli yang menjual produk-produk seperti daging, bumbu-bumbu masak, bakery dan wine. Jadi untuk yang penasaran ingin menjajal masak masakan Spanyol, bisa membeli bahan-bahannya dari sini. Bahkan El Merkat Deli juga masuk dalam daftar Go Food!

El Merkat Bali
Jalan Raya Uluwatu Km.9, Ungasan, Kuta Selatan, Ungasan, Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali 80361
Telepon: 0811-3976-300

Enterpreneur, Travel Blogger, Instagramer, Hotel & Resto Reviewer, Fuji Film User.
6 Responses
  1. Endah Kurnia Wirawati

    Wahh harganya lumayan juga yaa.. tapi rasanya pasti tiada duanya yaa.. dan ku tergiur dengan seafood paella euy.. *seafood lover*

Leave a Reply