Swiss Belinn Legian, nyaman di tengah keramaian

Kuta atau Legian? Saya pasti lebih memilih Legian. Walaupun sama-sama destinasi utama turis-turis lokal maupun mancanegara, tapi saya merasa Legian masih lebih nyaman untuk tinggal daripada kawasan Kuta yang hampir 24 jam penuh padat. Kebetulan kali ini saya menginap di Swiss Belinn Legian yang letaknya sedikit masuk kedalam Jalan Padma Utara. Menurut saya justru lebih nyaman karena kendaraan yang lalu lalang tidak sampai menyebabkan macet. Mudah mencari makan karena dekat dengan restoran atau warung-warung lokal. Dekat dengan banyak mini market dan banyak toko suvenir di sekeliling hotel.

Tak begitu banyak ornamen ketika saya memasuki area lobby. Dimaklumi memang karena tamu-tamu di sini memiliki mobilitas yang tinggi. Rata-rata para tamu meninggalkan hotel dari pagi lalu kembali menjelang makan malam atau bahkan larut malam. Jadi di area lobby hanya terdapat 2 buah sofa biru memanjang yang diletakan berseberangan untuk menunggu proses check in atau check out atau saat menunggu kendaraan menjemput. Area resepsionis berseberangan dengan 3 unit komputer yang bisa digunakan oleh para tamu yang membutuhkan akses internet. Area resepsionis memang tak besar dan luas namun cukup membekas karena keramahan staff Swiss Belinn Legian. Tidak hanya saat proses check in atau check out, namun selama saya tinggal di sana, setiap kali saya keluar atau masuk hotel, staff yang berjaga pasti menyapa mengucap salam dan tersenyum ramah. Bahkan mereka menyapa dengan menyebut nama saya. Perhatian kecil yang membekas, mungkin saya saat itu adalah satu-satunya turis lokal yang menginap sehingga lebih mudah untuk dikenali.

Lobby Swiss Belinn Legian
Lobby Swiss Belinn Legian

Saya suka dengan kondisi kamar Swiss Belinn Legian dengan warna-warna kalemnya yang membuat suasana sangat nyaman. Furniture minimalis dengan warna-warna pastelnya membuat kamar jadi terasa lapang dan luas. Saya menempati kamar superior dengan ukuran 24 meter persegi, di dalamnya masih terdapat daybed plus working space yang letaknya bersebelahan tetapi tak lantas membuat kamar menjadi sempit. Daybednya diletakan persis di area jendela kamar. Saya mendapati jendela yang menghadap langsung ke area resto jadi mendapat cukup banyak cahaya matahari tanpa harus menyalakan lampu saat siang hari. Ada sekitar 4 bantal kecil di daybednya. Di sampingnya, area kerja yang lengkap dengan electricity port untuk keperluan bekerja menggunakan laptop. Berseberangan dengan area ini ada area untuk meletakan barang bawaan, water kettle dan chiller di bagian bawahnya. Secara keseluruhan, kamar Swiss Belinn Legian sangat nyaman untuk hotel berbintang 3. Swiss Belinn Legian juga memiliki tipe kamar Junior Suite yang berukuran 48 meter persegi yang dilengkapi dengan living room, mini pantry, daybed dan working space. Bathtub juga melengkapi kamar tipe Junior Suite ini.

Junior Suite Swiss Belinn Legian
Junior Suite Swiss Belinn Legian

Baca juga : Tukad Cepung, air terjun Instagramable di tengah kota

Swiss Belinn Legian mempunyai 1 restoran yang melayani makan pagi, siang dan malam sekaligus. Untuk makan pagi, dimulai sejak pukul 6.30 pagi dengan variasi menu beragam dari lokal, asian hingga western. Servis di sini juga cukup sigap, 2 hari saya bermalam, 2 kali sarapan pagi hampir selalu full dengan tamu yang bergantian hilir mudik. Makanan-makanan yang habis cukup cepat diisi kembali. Terutama di bagian pastries dan bakery yang sering menjadi incaran para turis asing. Di bagian egg station pun walau terlihat antrian yang cukup panjang namun sepertinya semua terlayani dengan baik.

View dari lantai 2
View dari lantai 2
Area sarapan pagi
Area sarapan pagi

Untuk siang dan malam hari, Barelo menyediakan menu ala carte. Saat siang memang tidak terlalu ramai karena banyak turis yang memilih mengunjungi tempat wisata namun hampir tiap malam Balero dipadati oleh tamu-tamu yang bersantai sebelum masuk ke kamar. Banyak turis-turis yang baru kembali menjelang matahari terbenam memilih untuk makan malam atau bersantai dahulu di restoran ini. Yang menarik, menu ala carte yang disiapkan adalah menu-menu paket. Jadi 1 paket sudah terdiri dari makanan pembuka, menu utama dan penutup. Untuk paketnya pun ada beberapa pilihan mulai Indonesian, Local (Bali), Asian hingga Western. Porsinya pun cukup banyak, mungkin untuk wanita, 1 paket ini bisa sharing untuk 2 orang. Balero juga melayani untuk pemesanan makan ke kamar sehingga kita bisa bersantap lebih private.

In room service at Swiss Belinn Hotel
In room service at Swiss Belinn Hotel

Untuk fasilitas, area rooftop sepertinya menjadi pusat fasilitas dari Swiss Belinn Legian. Di lantai ini terdapat infinity pool dengan deck yang luas sehingga mampu menampung banyak tamu hotel yang ingin berjemur matahari. Di sisi kolam terdapat pool bar yang menyajikan minuman-minuman khas Swiss Belinn Legian. Di lantai yang sama juga terdapat Chayana Massage yang buka dari pukul 9 pagi hingga 9 malam. Di sini punya 5 area untuk body massage dan 2 kursi untuk foot massage. Dengan suasana ruangan yang kuning hangat serta harum aromaterapi, nikmat sekali menikmati pijatan setelah seharian berkeliling Bali. Bagi yang ingin lebih private, bisa melakukan in room massage dengan booking terlebih dahulu.

Fasilitas lainnya adalah fitness room yang ada di lantai 1 bersama dengan area lobby dan resto. Meskipun tak besar, tapi alatnya cukup lengkap untuk kardio dan angkat beban.

Cukup banyak kursi untuk berjemur
Cukup banyak kursi untuk berjemur

Secara keseluruhan, Swiss Belinn Legian adalah pilihan tepat bagi yang ingin tinggal di wilayah yang dekat dengan pusat keramaian tapi masih bisa menikmati suasana nyaman disekeliling hotel yang tidak terlalu hiruk pikuk. Fasilitas Swiss Belinn Legian pun cukup lengkap dengan restoran, pool dan massage center. Swiss Belinn Legian adalah hotel berbintang 3 dengan fasilitas dan servis yang sangat baik!

Swiss Belinn Legian
Jalan Padma Utara, Legian, Badung, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361
Phone: (0361) 760300

Enterpreneur, Travel Blogger, Instagramer, Hotel & Resto Reviewer, Fuji Film User.
6 Responses
  1. Matius Teguh Nugroho

    Koh, ini bintang 3? Udah kayak bintang 4 lho, bagus dan mevvah.

    Aku suka banget sama desain interior kamarnya, suka dengan penerapan ruang penyimpanan di dinding sama dinding sebagai sekat antara daybed dengan working space. Bersih, rapi, warnanya pas (nggak kaku juga nggak alay)

Leave a Reply