Karangasem sepertinya menyimpan banyak potensi wisata yang indah dan menarik, lagi-lagi sang “jarak” yang dijadikan kambing hitam sehingga orang beralasan untuk tidak menyambangi Bali bagian Timur ini.
Memang positifnya adalah lokasi wisata di sini tidak terlalu ramai, untuk saya yang suka “gerah” melihat keramaian, Bali Timur atau tepatnya Karangasem bagaikan air lemon dingin sehabis lari keliling lapangan bola.
Tirta Gangga tujuan saya setelah dari pantai Amed. Hanya 2 jam dari kota Denpasar, letaknya ada di sebelah kiri jalan dengan lahan parkir yang luas. Tirta yang berarti Air Suci dan Gangga (sungai suci di India) ini dibangun pada tahun 1946 oleh Raja Karangasem dan sempat mengalami kehancuran pada tahun 1963 karena letusan Gunung Agung hingga akhirnya dibangun kembali oleh pemerintah dan di peruntukan sebagai lokasi wisata.
Setelah membayar tiket masuk, taman air seluas 1,2 hektar ini menyambut dengan gemericik air, kicauan burung dan semilir angin pegunungan yang sejuk.
Terdapat 3 tingkatan di lokasi ini, yang paling atas adalah sumber mata air yang masih digunakan oleh umat Hindu sebagai air suci untuk sembahyang. Di urutan kedua terdapat kolam pemandian, namun pengunjung harus membayar tiket lagi sebesar Rp 15.000,- (waktu kunjungan tahun 2015) untuk dapat berenang di sini.
Terakhir adalah barisan patung tokoh pewayangan yang tersebar di atas kolam jernih. Terdapat batu-batu pijak di atas kolam ini sehingga kita bisa berjalan ke tengah kolam. Saya teringat rintangan di Takeshi Castle saat melintas di atas batu-batu terapung, untungnya tidak ada jebakan di taman air ini hehe
Saya terkagum-kagum dengan perpaduan arsitektur dari Tirta Gangga ini, Perpaduan budaya Hindu, Cina dan Eropa melebur dengan taman hijau dan kolam yang penuh berisi ikan-ikan.
Salah satu contohnya adalah jembatan di kiri kanan kolam yang mengadaptasi 3 unsur sekaligus Rasanya saya tidak ingin cepat beranjak dari tempat ini. Resort berkelas yang ada di dalam area Tirta Gangga ini sepertinya cocok jika mau tinggal lebih lama di Tirta Gangga.
Kabar gembira juga untuk yang ingin melangsungkan foto pre-wedding di kelilingi ribuan lilin yang mengambang di atas kolam, Tirta Gangga menyediakan paket foto di sini dengan pemandangan alam, arsitektur dan dekorasi yang sangat indah.
Warisan kerajaan yang kini berubah fungsi menjadi tujuan wisata tapi tetap menjaga unsur kesuciannya bisa dijadikan alternatif wisata di Karangasem yang tidak melulu pantai.
Nikmati asri dan sejuknya di Tirta Gangga, menjauhi hiruk pikuk mengejar ketenangan.
sama. Saya juga suka kurang nyaman kalau terlalu ramai. Medingan jauh sedikit tapi sepi 🙂
Betul mba keke, lebih enak liburan di tempat yg ga ramai. Lebih berasa liburnya hehe
Waahhh, tempat ini romantis sekali. Ke sana bawa pasangan pasti menyenangkan yaaa..
#kodekeras
Banget mba, romantisss, kalo berantem ati2 diceburin kekolam aja mba :p
Iyaa…bosen sama kuta.. Ide bagus nih.. 2 jam sih gak jauh2 amat.
Betul mba, 2 jam tp dapet view yang beda
Saya kira Tirta Gangga itu di India.. oo.. di Bali to. Benar sekali nampaknya memang cocok dijadikan tempat untuk menyepi sebentar dari keramaian. Keren pemandangannya, kapan ya bisa ke Tirta Gangga? yang pasti bukan untuk menyepi tapi untuk menikmati panoramanya yang indah.
Coba kesana mba Sarah, pasti ga mau pulang deh hehe. Makasi sdh mampir di blog saya