Travel with awareness!Cintai alam maka semesta akan mencintaimu kembali

Kalau dulu, kebutuhan primer manusia adalah sandang, pangan, papan. Kini, sepertinya sudah tak berlaku lagi karena dari obrolan saya dengan beberapa teman yang ada di range usia kepala 2, mereka belum berpikir untuk memenuhi kebutuhan “papan”. Bagi mereka, sandang, pangan dan jalan-jalan adalah kebutuhan primer. Tak heran begitu banyak traveller-traveller muda wara wiri di berbagai media social. Tapi apakah mereka atau bahkan saya sendiri sudah menerapkan travel with awareness?

Pulau Weh
Pulau Weh

Belakangan sering terdengar kabar destinasi yang rusak akibat kelalaian pengunjungnya. Sebut saja pulau Gili Lawa di Taman Nasional Kepulauan Komodo yang sempat terbakar habis. Bukan karena musim kemarau berkepanjangan tapi karena ulah beberapa oknum yang menyalakan kembang api untuk berfoto. Satu contoh yang berakibat besar pada satu wilayah dan ekosistem. Satu contoh bahwa masih ada oknum-oknum yang traveling tanpa memperhatikan dan menjaga alam sekitar. Satu contoh bahwa travel with awareness masih belum terpatri, dikalahkan dengan travel with ego.

Puncak Gili Lawa
Puncak Gili Lawa

Banyak hal bisa terjadi kalau kita, sebagai generasi yang sedang produktif melakukan “perjalanan” ke daerah-daerah indah di Indonesia tanpa ada kepedulian. Selain kerusakan lingkungan, kita juga bisa membawa pengaruh buruk kepada budaya setempat jika lokasi tersebut terus dibombardir dengan kedatangan wisatawan sampai over kapasitas. Saya masih ingat ketika saya dan beberapa teman berkunjung ke Pulau Kei di Ambon. Kami menegur salah satu teman ketika dengan sengaja memberikan uang kepada anak-anak setelah kami mengajak mereka untuk bernyanyi bersama. Bukan tak mungkin kedepan ketika ada pengunjung lainnya, anak-anak tersebut akan meminta-minta dengan timbal balik hiburan singkat berupa nyanyian. Banyak lokasi wisata yang kini sudah tak nyaman dengan keberadaan penjaja souvenir yang memaksa, anak-anak kecil meminta-minta. Semata bukan kesalahan mereka, tapi karena mereka pernah mengalami mudahnya mendapatkan uang dari para wisatawan. Lalu bagaimana untuk menjadi Traveller yang peduli atau travel with awareness. Istilah kasarnya bukan cuma “yang penting gw dapet foto bagus buat pamer di social media”.

Pulau Kei-Ambon
Pulau Kei-Ambon

Saya dan beberapa travel bloggers, sangat beruntung bisa mendengarkan pemaparan langsung dari Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN). Sebuah yayasan yang peduli terhadap kelangsungan dan kelestarian alam dan budaya Indonesia. Mudah dan singkatnya adalah kita harus membantu menjaga lingkungan saat berkunjung ke suatu tempat. Tidak membuang sampah, tidak sembarang menyulut api, tidak menggunakan bahan kimia seperti sun block saat snorkling dan banyak hal lainnya. Menghormati kebudayaan lokal. Menaati adat istiadat setempat agar budaya aslinya tetap terjaga. Untuk lebih lanjutnya, kita bisa mengedukasi masyarakat setempat untuk mengembangkan perekonomian seperti yang di lakukan YKAN saat memberikan penyuluhan kepada penduduk Papua bagaimana cara mengolah ikan menjadi oleh-oleh berupa abon. Sebagai seorang traveller yang mengaku peduli, bukan hanya sekadar eksis di dunia maya mengejar prestis. Lingkungan, sosial, ekonomi dan budaya adalah hal yang layak kita  perhatikan untuk menjadi seorang traveller with awareness untuk menjaga kelangsungan dan kelestarian alam nusantara.

Senyum khas Papua
Senyum khas Papua

Ada cara lainkah untuk ikut andil dalam menjaga alam nusantara? Saat ini Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bekerja sama dengan PT. Bank CTBC Indonesia meluncurkan produk #TabunganAlamku. Dengan membuka rekening Tabungan Alamku, kita otomatis langsung menjadi anggota YKAN. Jangan khawatir, tidak akan ada kewajiban apapun yang harus kita jalankan. Hanya dengan membuka Tabungan Alamku dan menjadi anggota YKAN, kita akan menerima berita tentang kegiatan-kegiatan YKAN melalui email. Lalu secara otomatis kita akan memberikan donasi rutin sebesar 1.25% dari saldo rata-rata bulanan kepada YKAN dengan mengatasnamakan pribadi. Donasi kita, akan digunakan oleh YKAN untuk melindungi dan menjaga alam nusantara Indonesia.

Ikut andil menjaga alam bukan suatu yang sulit koq. Terapkan dan gaungkan saja terus menerus travel with awareness. Hal-hal kecil yang berimpact besar seperti mengurangi plastik, tidak membuang sampah, menghormati budaya lokal dan sebagainya. Selain itu kita juga bisa mendonasikan rejeki kita untuk alam Indonesia, karena dengan mencintai alam maka semesta akan mencintaimu kembali.

Enterpreneur, Travel Blogger, Instagramer, Hotel & Resto Reviewer, Fuji Film User.

Leave a Reply