Selama ini pernah kepikir ga, wihara dan klenteng itu sama atau beda yah??
Hehehe, gw pun selama ini mikir kalo kedua tempat ibadah itu adalah sama, hanya berbeda penyebutan namanya aja. Tunggu dulu… ternyata Wihara dan Klenteng itu adalah dua tempat yang berbeda, baik dari agama, arsitektur dan kegunaan, cuma karena 1 dan lain hal, jadinya ada peleburan dan kerancuan dari 2 tempat ibadah itu. Posting kali ini gw mencoba memetakan perbedaan keduanya menurut persepsi gw dan masukan-masukan dari berbagai sumber *halllaaaaah
Saya sempet jalan-jalan ke beberapa wihara dan klenteng di Jakarta, walaupun dari 4 lokasi yang gw datengin, 3 diantaranya adalah Klenteng hehehe. Ini perbedaan mencolok nomor 1. Klenteng umumnya berarsitektur cina, dengan ornamen naga, lampion, simetris dan berwarna merah yang melambangkan kemakmuran dan kebahagian.
Sedangkan Wihara, umumnya berbentuk seperti bangunan biasa aja, malah kadang ada yang bentuknya seperti rumah tingkat atau gedung besar seperti Wihara Mahavira Graha di Ancol, semua yang pernah naik tol melintas di depan Ancol pasti pernah liat Wihara ini, dengan patung besar di atas gedungnya (di lantai 5).
Perbedaan yang paling dasar sebenernya adalah, Wihara itu untuk umat Budha, sedangkan Klenteng atau Miao atau Bio, itu untuk aliran Konghucu, nah karena di Indonesia waktu Orde baru sempet terjadi pelarangan atas budaya Tionghoa termasuk didalamnya keberadaan Klenteng, makanya banyak Klenteng yang mengubah namanya (Di-Indonesia-kan) menjadi Wihara, misalnya Klenteng Jin De Yuan di petak sembilan, salah satu Klenteng tertua di Jakarta, mengindonesiakan namanya menjadi Wihara Dharma Bhakti.
Wihara umumnya tidak memiliki banyak patung, biasanya cuma patung Buddha aja, atau patung Kwan Yin, sementara kalo di Klenteng itu banyak banget patung2 dewa dan lilin2 besar. Di Wihara juga biasanya umat beribadah dengan berjemaat, beramai-ramai dan ada jam-jam ibadahnya.
Sedangkan Klenteng, umat bisa beribadah sendiri-sendiri, bisa pasang Dupa sendiri, dan umumnya ibadahnya ada flow-nya, dari satu dewa ke dewa yang lain yang ada di altar yang beda2 pula. Keliatan lagi kan bedanya nih, yang satu agama Buddha, yang satu itu kepercayaan Konghucu/Tao.
Jadi, kalo coba dirangkum perbedaan Wihara dan Klenteng adalah
Wihara
- Tempat Ibadah Agama Budha
- Bentuknya lebihModern (umumnya)
- Patungnya sedikit, biasanya cuma patung Budha
- Ibadah secara berjemaat
Klenteng
- Tempat Ibadah Aliran Konghucu
- Berarsitektur Tradisional Cina dengan dominasi warna merah dan ornamen2 naga, lampion, dan lainnya.
- Ada tempat pembakaran kertas (ini buat bakar duit-duitan yang katanya dikirim buat arwah leluhur)
- Banyak patung dewa-dewi dari yang kecil sampe yang gede
- Ibadah bisa secara individu
Ini beberapa foto Klenteng lainnya yang ada di Jakarta.
Klenteng Kong Miao yang ada di Taman Mini, Karena masih terhitung baru, bangunannya pun masih bagus, banyak juga pengunjung dateng kesini buat foto-foto.
Satu lagi, Klenteng Amurva Bhumi di Jalan Dr Satrio, Kuningan, lewatin Lotte mall sedikit ada deh tuh sign nya. Ga nyangka ya ada Klenteng di tengah-tengah gedung tinggi daerah Kuningan.
Selain wihara dan klenteng, karena masi berhubungan, gw juga sempet mampir di Taman Budaya Tionghoa di Taman Mini, ada Museum Cheng Ho, yang didalemnya bercerita tentang tokoh2 etnis Tionghoa yang ikut berperan dalam proses kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Ada juga Museum Hakka yang masih kosong, bentuknya cukup unik kaya theater berbentuk bulat besar.
Semoga postingan gw kali ini tidak menyesatkan yahhh, mudah2an berguna, minimal buat gw hehehehe, jadi ga rancu lagi masalah Wihara sama Klenteng.
Oya, buat temen2 yang mau motret di tempat ibadah jangan lupa minta ijin dulu yah, jadi motonya enak, trus juga jangan sampe ganggu orang yang lagi ibadahnya, kan ga enak juga kalo lu sendiri lagi ibadah, tiba2 didepan ada setan bawa2 kamera lagi jeprat jepret, apalagi ngejepretnya pake Blitz, itu yang moto minta dicolok matanya pake lilin.
*postingan ini serius banget yahhh hihihihi