Dengan dibukanya Tol Cipali, sepertinya destinasi wisata weekend akan semakin bertambah. Kalau dulu orang hanya mempunyai pilihan Bandung, Kini Cirebon pun bisa dijadikan sebagai alternatif wisata saat weekend.
Salah satu daya tarik kota Cirebon adalah dengan keragaman kuliner lokal nusantara, contohnya yang paling terkenal adalah Tahu Gejrot yang tersohor dengan kuah manis pedasnya.
Selain itu mungkin tak banyak yang tau kalau “Empal” di Cirebon adalah makanan berkuah layaknya sop atau gado-gado Cirebon yang bentuknya malah menyerupai lontong sayur.
Jadi rasanya tak salah berkendara 3 jam di Tol Cipali untuk wisata kuliner Cirebon yang unik-unik. Berikut kuliner Cirebon yang sempat saya coba.
-
Nasi Jamblang
Siapa sangka makanan yang awalnya diperuntukan bagi para pekerja paksa saat pembangunan jalan Anyer-Panarukan yang melintasi kota Cirebon ini sekarang menjadi salah satu kuliner kebanggaan Cirebon.
Nasi berbungkus daun jati ini dapat dinikmati dengan puluhan lauk sebagai pilihan. Ada semur tahu, sotong hitam, paru, daging, sate usus, sate kerang, perkedel dan masih banyak lagi. Jangan lupa dengan sambalnya yang bisa mambangkitkan selera makan.
Untuk harga, Nasi Jamblang termasuk makanan ramah kantong, murah-mahal tergantung banyaknya lauk yang diambil dengan kisaran harga Rp 8.000,- ke atas.
Salah satu warung yang masih otentik (umumnya nasi Jamblang yang sudah masuk ruko atau resto rasanya sudah tidak otentik seperti Nasi Jamblang yang sudah terkenal sebelumnya) adalah Nasi Jamblang Mamih Fitri.
Lokasinya persis di pertigaan Grage Mall di depan pasar Gunung Sari dengan jam buka 19.00 sampai habis, ini rasanya juara!!!. Akan sedikit terkejut melihat keramaian di pinggir jalan apalagi saat musim liburan. Jangan lupa juga Tahu Petis persis di sebelah warung Mamih Fitri dengan antrian yang tak kalah panjangnya dengan warung Mamih Fitri.
-
Nasi Lengko
Dont judge a book by its cover, pas disematkan untuk tampilan dari Nasi Lengko yang terkesan berantakan.
Nasi putih yang tertutup irisan timun, tauge, kucai, tempe goreng, tahu goreng, bawang goreng disiram dengan kecap manis dan 1 sendok makan minyak bekas menggoreng bawang ditambah lagi sambal mentah cabe rawit dan bawang putih, dijamin rasa yang “campur aduk” ini meledak di dalam mulut.
Sampai sekarang ini salah satu makana favorit saya di Cirebon, berantakan tapi nikmat :p.
Dengan kisaran harga Rp 5.000,- sampai dengan Rp 15.000,-, bisa menikmati Nasi lengko yang umumnya disantap saat sarapan ini.
Yang bisa saya rekomendasikan adalah Nasi Lengko H Barno (jam buka : 06.00-21.00) Jl. Pagongan No. 15B – Cirebon. Telp: 0231 – 210064.
-
Empal Gentong & Empal Asam
Banyak orang terkecoh dengan nama empal. Umumnya orang akan berpikir empal ini adalah makanan daging sapi yang menyerupai gepuk/dendeng.
Di Cirebon, Empal Gentong adalah makanan berkuah menyerupai Gulai. Di beberapa tempat, Empal gentong masih di olah dengan cara tradisional untuk mempertahankan cita rasanya. Dimasak menggunakan kayu bakar pohon mangga dengan gentong tanah liat sebagai pancinya.
Isi utama dari Empal Gentong ini adalah daging dan jeroan sapi dengan kuah santan yang tidak sepekat gulai. Rasanya segar dan jangan lupa untuk menambahkan perasan jeruk nipis, acar ketimun dan bubuk cabai. Untuk yang tidak suka santan, wajib mencoba Empal Asam yang menyerupai sop bening dengan rasa asam segar.
Empal GentongDengan kisaran harga Rp 20.000,- bisa mencicipi salah satu dari sajian berkuah khas Cirebon ini.
Empal Gentong Amarta yang banyak di rekomendasikan warga Cirebon(jam buka : 08.00-22.00) di jalan Ir. H. Juanda No. 37 Battembat, Cirebon. Telp: 081324293392
-
Gado-Gado Ayam Cirebon
Bayangan akan Gado-Gado berselimut saus kacang bisa terbantahkan di Cirebon. Jangan heran menemukan Gado-Gado yang “berenang” di dalam kuah kari.
Isi dari Gado-Gado Ayam Cirebon adalah potongan lontong yang diatasnya diberi potongan tahu, kentang rebus, tauge rebus, ketimun, potongan telur rebus, dan terakhir suwiran ayam kari. Setelah itu disiram dengan bumbu kacang dan ditutup dengan siraman kuah kari ayam yang membanjiri seluruh isi dari Gado-Gado Ayam Cirebon.
Konon katanya makanan ini tercipta saat usai Lebaran, karena banyak makanan tersisa akhirnya dicampur jadi satu dan terciptalah Gado-Gado Ayam Cirebon. Entah benar atau tidak yang pasti rasa Gado-Gado berkuah yang umumnya di santap saat sarapan ini bisa memberikan sensasi baru saat memulai hari.
Gado-Gado Ayam Hj Tarkanci (jam buka : 08.00-13.00) di jalan Pulo Baru, tepat di pinggir Gang 8 yang bersisian dengan rel kereta bisa dijadikan pilihan untuk mencicipi Gado-Gado berkuah ini, cukup dengan Rp 15.000,- bisa menikmati sepiring Gado-Gado yang berenang di dalam kuah kari. -
Bubur Sop Ayam
Apa istimewanya bubur ayam?
Hampir di semua wilayah di Indonesia ada kuliner bubur ayam ini. Di Cirebon, bubur dan sop “dikawinkan” sehingga tercipta kuliner Cirebon yang khas yaitu, Bubur Sop Ayam.
Sekilas bubur ini terlihat seperti bubur pada umumnya hanya perbedaannya adalah siraman kuah kaldu ayam yang membuat bubur ini terlihat seperti sayur sop. Kuah kaldu rebusan ayam yang ditambah dengan sedikit tauco ini langsung disiramkan ke atas bubur yang sudah di tata dengan daun seledri, kacang tanah, emping dan irisan daging ayam kampung.
Walaupun tampilannya hampir mirip dengan bubur pada umumnya, dijamin akan merasakan nikmat yang beda saat mencicipi Bubur Sop Ayam ini.
Rekomendasi saya adalah Bubur Sop Ayam Mang Djohar yang kini lebih di kenal dengan nama Aminah karena penjualnya sudah menurun ke anak Mang Djohar yang tak lain adalah Bu Aminah.
Cukup dengan Rp. 8.000,- bisa menyantap 1 mangkuk Bubur Sop Ayam di Jalan Raya Siliwangi (seberang Bank CIMB Niaga) yang buka setiap hari jam 09.00-22.00
-
Kue Tapel
Disantap saat sarapan ataupun sebagai makanan pencuci mulut, Kue yang mungkin bisa di bilang D’crepes tradisional ala Cirebon ini dijamin penuh pengunjung saat momen liburan.
Jika dilihat dari tempat berjualannya hanya pojokan kecil diisi dengan lemari kayu 2 susun, dingklik (sejenis bangku pendek dari kayu) dan 2 kuali kecil dengan tungku kayu. Terbuat dari tepung beras, ketan, kelapa parut sebagai pembungkus dengan isian pisang kepok dan gula jawa yang akan di “penyet” kan mengunakan daun pisang. Rasa gurih dengan lapisan luar yang garing dan isian pisang dan gula jawa dengan sedikit aroma kayu bakar, dijamin satu tidak akan cukup.
Kue Tapel Ibu Lena di jalan Pagongan, dengan harga 5.000 per pcsnya, Ibu Lena berpromosi bahwa isi kue tapel beliau lebih banyak di banding kue tapel lain di Cirebon. Ibu Lena mulai berjualan dari jam 7 pagi, biasanya sekitar jam 10, adonan kue tapel sudah ludes :).
Baca juga cerita saya saat di Cirebon:
Selain makanan di atas, tentu wisata Kuliner Cirebon tak hanya itu saja, yang pasti masih banyak lagi ragam kuliner yang ditawarkan Kota Cirebon seperti Docang, bubur lemu, timus dan sebagainya.
Tertarik untuk menambahkan daftar kuliner Cirebon ini? Silahkan kasih komentar dibawah ya!
Wahh ngileeer, butuh berapa lama untuk bisa menikmati makanan khas cirebon diatas? 1 hari pp cukupkah?
1 hari sepertinya kurang mas/mba, karena ada kuliner yang buka di pagi hari-siang sdh habis, atau ada yang buka sore menjelang malam. Dan kalo 1 hari harus makan 5-6 macam kuliner rasanya udah ga bisa dinikmatin lagi mas/mba karna terlalu kenyang heheh
kuliner pinggir jalan cirebon emang ga ada matinya
Yup, lebih asik yg pinggir jalan dibanding yg udah masuk Ruko ya 😀
Mau nasi jamblangnya tuh XD loook so delicous~ :9
Boleeeh kakak :p
Penasaran sam Kue Tapelnya tuh.. belum pernah.. padah wong cherbond hiks.. hiks..
Ga gaul ahhh :p
Liat fotonya aja udah kenyang. 😀
Untung uda ga puasa ya om? :p
Saya penasaran loh dengan rasa tahu genjrot, di Surabaya belum ada, adanya tahu tek yang khas surabaya 😀
Wah tahu tek juga juara Tuh, petisnya maknyus heheh. Kl tahu gejrot, lebih sederhana rasanya krn cuma ada manis, pedes yg asli cirebon, kl di jakarta di modif jadi ada asemnya juga 🙂
Banyak yang rekomendasiin Nasi Jamblang tapi belum pernah icip-icip, deh. Jadi pengin main ke Cirebon dan ngerasain langsung kuliner satu itu.
Cirebon banyak kuliner lokalnya yang enak2 mba hehehe