“Ucapan adalah doa”. Sepertinya benar adanya. Tahun ini ada 2 tempat yang selalu saya gemakan untuk bisa berkunjung kembali. Salah satunya adalah Pulau Samosir yang pernah saya kunjungi sekitar tahun 2014. Entah kenapa saya jatuh cinta dengan lansekap dan udaranya hingga berharap semoga bisa berkunjung kembali ke Samosir.
Selang delapan tahun akhirnya doa saya terijabah. Dalam rangka Transmate Journey yang sudah ke 3 kalinya diadakan oleh Kementerian Perhubungan, saya ditugaskan untuk meninjau konektivitas transportasi di sana mulai dari bandara, transportasi darat hingga pelabuhan-pelabuhan yang ada di Toba dan sekitarnya.
Baca juga : Transmate Journey di Sumbawa
Bandara Silangit / Sisingamangarja XII
Bandar udara yang terletak di kecamatan Siborongborong, kabupaten Tapanuli Utara. Bandara ini sangat menghemat waktu jika mau berkunjung ke Toba atau Samosir. Hanya berjarak sekitar 1.5 jam menuju Pelabuhan Balige. Berbeda jika mendarat di Kualanamu yang membutuhkan waktu sekitar 7 jam untuk tiba di Pelabuhan penyeberangan terdekat.
Yang menarik, bandara ini dibangun saat penjajahan Jepang oleh pemerintah Jepang. Namun sempat terbengkalai hingga diambil alih pemerintah. Baru pada tahun 2012 kepemilikan beralih tangan di bawah Angkasa Pura II. Tahun 2017, bandara ini mengalami renovasi dan menjadi bandara internasional yang melayani rute penerbangan dari Kuala Lumpur. Namun sejak pandemi, Sisingamangaraja XII hanya melayani rute domestik dengan 3 kali jadwal penerbangan dari maskapai Batik dan Citilink.
Transportasi darat (Damri)
Dari Bandara Silangit, para wisatawan bisa menggunakan Damri untuk menuju ke pelabuhan penyeberangan. Ada 2 pilihan rute dari bandara menuju Ajibata dan Tarutung dengan harga yang sangat terjangkau Rp 15.000,-. Dari Ajibata juga ada rute lanjutan menuju ke Pematang Siantar.
Tidak hanya itu, Damri juga tersedia di Pulau Samosir sebanyak 2 unit dengan rute berkeliling Samosir dalam waktu tempuh 2-3 jam. Moda transportasi ini sangat membantu wisatawan yang tidak membawa kendaraan. Titik awal Damri Samosir adalah Pelabuhan Tomok. Kenapa di Tomok? Pelabuhan ini khusus untuk kapal-kapal kayu. Asumsinya, dengan kapal kayu wisatawan yang berkunjung tanpa kendaraan sehingga butuh transportasi untuk menjangkau lokasi tujuan mereka di Samosir. Hanya dengan Rp 20.000,-, wisatawan bisa berkeliling pulau atau berhenti di spot-spot wisata seperti Sigale-gale, Pantai Batu Hoda, hingga Bukit Sibea-bea. Jika masih dalam rutenya, wisatawan juga bisa meminta diantar ke lokasi penginapan.
Pelabuhan Penyebrangan
Bapak Presiden Joko Widodo telah meresmikan 7 pelabuhan penyeberangan dari total 13 pelabuhan yang akan beroperasi nantinya dan 4 kapal penyeberangan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba. Pelabuhan beserta sarana dan prasarana yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan ini dalam rangka meningkatkan konektivitas antar wilayah serta mendukung sektor pariwisata di kawasan Danau Toba dan Pulau Samosir. Ketujuh pelabuhan penyeberangan yang diresmikan yaitu:
- Pelabuhan Penyeberangan Ajibata di Kabupaten Toba
- Pelabuhan Penyeberangan Balige di Kabupaten Toba
- Pelabuhan Penyeberangan Simanindo di Kabupaten Samosir
- Pelabuhan Penyeberangan Tigaras di Kabupaten Simalungun
- Pelabuhan Penyeberangan Muara di Kabupaten Tapanuli Utara
- Pelabuhan Penyeberangan Baktiraja di Kabupaten Humbang Hasundutan
- Pelabuhan Penyeberangan Tongging di Kabupaten Karo
Sedangkan empat kapal penyeberangan yang diresmikan yaitu: Kapal Motor Penumpang (KMP) Pora-Pora berkapasitas 180 penumpang dan 21 kendaraan, KMP Kaldera Toba berkapasitas 152 penumpang dan 15 kendaraan, Bus Air KMP Asa-Asa dan KMP Jurung-Jurung yang masing-masing berkapasitas 150 penumpang. KMP Pora-pora saat ini telah beroperasi dengan rute Pelabuhan Balige – Onanrungu.
Dalam rangka Transmate Journey, saya berkesempatan berkunjung ke 4 pelabuhan penyeberangan.
Ajibata
Pelabuhan ini adalah Pelabuhan pertama yang resmi beroperasi sepenuhnya mulai dari ruang tunggu hingga UMKM yang telah beroperasi. Semua bangunan pelabuhan saat ini dibuat 2 lantai. Lantai 1 untuk kegiatan operasional dan ruang tunggu, di lantai 2 terdapat UMKM seperti kios makanan dan suvenir serta ruang tunggu. Pelabuhan Ajibata juga menjadi projek percontohan untuk pembelian tiket secara online dan pembayaran cashless. Kapal yang beroperasi di sini adalah KMP Ihan Batak dengan hiburan tarian saat akhir pekan di atas kapalnya.
Di 2014 saya menyeberang melalui Ajibata. Saat ini terkesan kumuh, bercampur dengan bus-bus yang menurunkan penumpang serta warung-warung makanan yang tidak teratur. Di 2022 wajahnya sudah berubah jauh lebih rapi, bersih dan sangat nyaman.
Balige
Pelabuhan Balige saat ini mengalami perubahan nama menjadi Pelabuhan Mulia Raja Napitupulu Balige. Yang unik, pelabuhan ini tidak beroperasi setiap hari Jumat. Bukan karena waktu ibadah, tetapi karena pasar tumpah setiap hari Jumat yang menutup akses jalan menuju pelabuhan. Jadi untuk para wisatawan yang hendak menyebrang harap memastikan jadwal operasi pelabuhan terlebih dahulu. Kapal yang beroperasi di sini adalah KMP Pora-pora yang telah mengarungi Danau Toba sejak 3 tahun silam. Salut dengan maintenance kapal KMP Pora-pora yang terjaga dengan sangat baik. Area penumpang bersih dengan pendingin ruangan yang berfungsi dengan baik.
Simanindo
Pelabuhan Simanindo adalah satu-satunya pelabuhan di Samosir yang telah rampung dengan wajah barunya. Ke depan akan menyusul Pelabuhan Ambarita, Onanrungu dan Pelabuhan Sipinggan di Samosir yang akan mengalami renovasi. Kapal yang beroperasi di Simanindo adalah KMP Sumut I dan KMP Sumut II
Tigaras
Penyeberangan dari Simanindo menuju Tigaras memakan waktu sekitar 45 menit. Pelabuhan yang terletak di Kabupaten Simalungun ini cenderung lebih sejuk dan teduh. Para petugas kapal pun mengakui bahwa penyeberangan Simanindo – Tigaras termasuk rute yang butuh perhatian lebih karena kondisi cuaca yang lebih ekstrem dibanding pelabuhan lainnya.
Pelabuhan ini dibangun sedikit berbeda dengan pelabuhan lainnya. Bangunannya lebih terlihat modern tanpa memasukan unsur tradisional seperti pelabuhan lainnya. Saya pun tidak menemukan jawaban mengenai perbedaan ini. Namun untuk area lantai 2 nya, Tigaras memiliki area paling luas di antara pelabuhan lain. Ada area outdoor dan anjungan menjorok ke tengah danau. Selain itu, disini juga terdapat monumen peringatan akan tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun saat 2018 silam.
Selain ke 7 pelabuhan, ada 6 pelabuhan sedang dalam proses renovasi. Pelabuhan Penyeberangan Silalahi di Kabupaten Dairi, Pelabuhan Penyeberangan Ambarita dan Onan Runggu, dan Sipinggan di Kabupaten Samosir serta Pelabuhan Penyeberangan Sigapiton dan Porsea Kabupaten Toba.
Keberadaan pelabuhan dan kapal penyeberangan ini diharap semakin meningkatkan konektivitas dan keselamatan pelayaran. Dengan design pelabuhan dan kapal yang mengusung kearifan lokal, diharapkan juga akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan Danau Toba dan Samosir. Terima kasih Kementerian Perhubungan.