Bandung saat bukan akhir pekan ternyata sangat menyenangkan. Jalanan yang tidak terlalu ramai, jauh dari bising dan masih bisa merasakan sejuknya udara Bandung. Daerah yang macet luar biasa saat akhir pekan mendadak menjadi sangat bersahabat. Contohnya daerah Dago. Kebetulan pula saya mendapat kesempatan experience stay di Courtyard by Marriott Bandung Dago.
Dari banyaknya hotel di kawasan Dago, mungkin secara fisik bangunan, Courtyard by Marriott Bandung Dago kalah “nyentrik” dengan bangunan hotel lainnya. Karena secara gedung, Courtyard memang sudah berdiri cukup lama. Namun, bukan berarti isinya usang. Begitu memasuki lobby, tidak ada kesan usang sama sekali. Untuk hotel berbintang 4, menurut saya Courtyard by Marriott Bandung Dago cukup luxury dari penataan, pencahayaan dan perawatan furniturenya.
Lobby
Saya selalu suka dengan lobby yang lapang. Lobby dari Courtyard by Marriott Bandung Dago menyisakan banyak ruang di tengah lobby yang membuat lobby menjadi luas meskipun tamu sedang membludak. Barisan sofa diletakan merapat di dinding dengan background cermin yang membuat ruangan menjadi terlihat semakin luas.
Meja resepsionis diletakkan di sisi kanan pintu masuk. Nuansa hitam dan kuning memantul sempurna di lantai marmer, membuat kesan mewah. Terlebih saat malam hari, pencahayaan di lobby Courtyard sangat baik sehingga lobby terlihat sangat luas dan mewah tanpa perlu banyak ornamen.
Baca juga : Bukit Moko dan Tebing Keraton
MoMo Café
Restoran ini terletak bersebelahan dengan lobby. Areanya cukup luas terbagi menjadi area indoor dan outdoor untuk para perokok. MoMo Café melayani makan pagi, siang dan malam. Untuk makan pagi berupa buffet breakfast dengan menu yang sangat beragam. Yang saya suka adalah susu dan yoghurt kemasan beraneka rasa yang bisa tamu ambil dari kulka. Dan ada satu sudut yang khusus menyajikan kudapan tradisional macam celorot (yang saya tahu itu namanya sejak jaman SD :D)
Untuk menu ala carte lunch dan dinner, variasi menu mancanegara bisa dipilih mulai Quesadilla, berbagai pilihan pasta, steak hingga menu-menu lokal. Menu pembuka macam tahu crispy cabai garam atau chicken wings juga nikmat disantap sambil menunggu menu utama disajikan. Untuk menu penutup, Lava Cake dari MoMo Café meleleh sempurna begitu dipotong. Sizenya juga lumayan besar, buat saya yang sudah kepalang kenyang, dessert ini malah bisa menjadi sharing portion.
The Lounge
Di sisi sebelah kanan dari meja resepsionis terdapat The Lounge. Mengapa di lobby bisa clear tanpa ada banyak sofa? Karena area duduk dikhususkan di sini. Area ini sangat Instagramable menurut saya karena mendapat cahaya matahari langsung dari jendela-jendela tingginya. Selain untuk duduk-duduk, di sini tamu juga bisa memesan minuman dan kudapan seperti berbagai macam sliced cake dengan harga yang ramah kantong.
Room
Kamar yang saya tempati adalah tipe Premiere Suite. Begitu membuka pintu kamar, ada selasar panjang berdinding cermin dan meja kecil di dinding satunya. Buat saya, selasar ini sangat menjaga privasi tamu, karena saat pintu terbuka, tamu lain yang lalu lalang di koridor hotel tidak dapat melihat langsung ke dalam area kamar. Selain itu, buat saya selasar ini berfungsi untuk meletakkan barang-barang bawaan saya seperti tripod kamera atau sepatu. Jadi area di dalam kamar tetap bersih dan rapi.
Ujung selasar ini langsung mengarah ke area kerja. Dengan meja besar, kursi yang nyaman dan power outlet yang banyak, area ini sangat nyaman untuk bekerja. Di hadapan meja kerja ada TV lengkap dengan sofa untuk bersantai. Di balik dinding adalah ruang tidur yang juga dilengkapi dengan TV. Untuk menuju ke kamar mandi, ada walking closet yang dilengkapi dengan dipan kecil untuk meletakkan koper. Di dalam lemari juga terdapat meja seterika lengkap dengan seterikanya.
Kamar mandinya dilengkapi dengan bathtub berukuran cukup besar. Di salah satu dindingnya dilengkapi dengan TV. Sementara untuk toilet dan area standing shower diletakkan terpisah di kiri kanan bathtub. Yang menarik, di area standing shower tersedia 2 shower. Jadi, kamar ini sepertinya juga tepat untuk yang sedang berbulan madu. Tak perlu bergantian mandi, bisa mandi bersama tanpa harus berdesakan di bawah satu shower :p
Secara keseluruhan, penataan di dalam kamar dengan furniture yang minimalis membuat area kamar menjadi lapang. Dinding kaca di salah satu sisi dengan pemandangan barisan pegunungan membuat suasana kamar tidak sumpek. Untuk yang menrencanakan long stay di Courtyard by Marriott Bandung Dago, tipe ini sangat tepat untuk dijadikan pilihan.
Pool & Gym
Gym di Courtyard terbilang lengkap peralatannya. Ruangannya pun cukup luas sehingga bukan gym “sekadar ada” Selain itu, akses menuju gym hanya bisa menggunakan kartu kamar sehingga tidak sembarang orang bisa masuk. Gym di sini juga dijaga oleh personal trainer, jadi bisa sedikit cari-cari info tentang dunia gym.
Poolnya terletak di lantai yang sama dengan Gym, dan untuk mengakses pool juga dibutuhkan kartu kamar. Pool di Courtyard memang lebih ditargetkan sebagai pool untuk bersantai. Bentuknya bulat dengan pulau kecil di tengahnya yang dipenuhi tanaman. Untuk anak-anak, terdapat pool sendiri yang terpisah sehingga sangat aman. Di sekeliling kolam, banyak terdapat sofa dan lounger chair, jadi ketika anak-anak bermain, orang tua bisa mengawasi sambil bersantai di tepi kolam.
Pengalaman pertama saya menginap di jariangan Marriott Bonvoy di Courtyard by Marriott Bandung Dago. Dan menurut saya, untuk kelas bintang 4, hotel ini sangat baik dari segi fasilitas dan servisnya. Secara letak pun sangat strategis karena dekat dengan pusat keramaian di Kota Bandung. Sooo…Hotel ini sungguh sangat rekomended!
Courtyard by Marriott Bandung Dago
Jl. Ir. H. Juanda No.33, Tamansari, Kec. Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat 40116
Phone: (022) 4211333
Instagram : @courtyardbandung