Pulau Seribu, gugusan pulau yang masih masuk wilayah Jakarta ini, merupakan salah satu tujuan wisata yang termasuk hits banget. Mau yang jaraknya dekat (tidur aja gak sempat) seperti Pulau Bidadari, Pulau Tidung, Pulau Onrust, Pulau Kelor, Pulau Cipir, Pulau Untung Jawa atau Pulau Rambut dan masih banyak lagi.
Atau yang jaraknya jauh (udah tidur-bangun-tidur lagi kagak sampe-sampe) seperti Pulau Pantara, Pulau Sepa, Pulau Putri, Pulau Macan atau Pulau Harapan.
Jauh dekat pulau, masing-masing pasti punya plus minus sendiri-sendiri, semakin jauh pulau dari Kota Jakarta harapannya lautnya semakin bersih. Akhirnya Kami memutuskan untuk trip Pulau Harapan dengan 3 jam perjalanan dari Muara Angke.
***
Setelah duduk tanpa gerak selama 3 jam karena perahu yang penuh (b*kong rasanya digandulin karung beras), sedikit mabok (bukan karena mabok laut), tapi bau keringet ratusan orang yang bercampur dan panasnya udara.
Begitu nahkoda merapat di dermaga Pulau Harapan, rasanya langsung ingin keluar perahu tarik nafas dalam-dalam menghirup udara segar. Sayangnya tetap saja bau keringet, karena pengunjung yang membludak T_T
Di dermaga Harapan, kami sudah di jemput oleh jasa tur yang kami gunakan selama 2 hari 1 malam di Pulau Harapan. Dengan harga yang cukup ramah kantong, paket lengkap dan guesthouse 2 kamar full AC.
Cek dibawah tips memilih paket wisata ke Pulau Seribu!
Homestay kami terletak di Pulau Kelapa, dari Pulau Harapan harus jalan kaki sekitar 10 menit. Kedua pulau ini tadinya terpisah, namun karena jarak yang dekat, akhirnya dibuatkan jembatan penghubung.
Secara kondisi, pulau Kelapa ini tidak seramai Pulau Harapan (lebih cocok untuk beristirahat malam), karena dermaga utama tetap ada di Harapan, kecuali kita naik speedboat dari Marina, baru bisa bersandar di dermaga Pulau Kelapa.
Trip Pulau Harapan sesungguhnya dimulai
Selesai Makan, istirahat sebentar, sekitar pukul 13.00 paket trip Pulau Harapan yang telah kami pesan pun dimulai. Ya, namanya trip pulau apalagi kalo bukan island hopping. Semua kebutuhan seperti air mineral, snorkel, google, fin, pelampung sampai kamera underwater, biasanya sudah disiapkan lengkap oleh penyedia jasa.
Spot snorkeling yang kamu kunjungi adalah Pulau Kayu Angin dan Pulau Macan. Namun, karena pulau ini milik pribadi (private island), kami tak bisa merapat. Jadilah kami semua harus nyemplung ditengah laut dengan kedalaman 10-15 meter.
Biota laut di kedua pulau ini terbilang lumayan bagus, kondisi coral-nya pun masih bagus.
Selesai snorkeling, selanjutnya kami menuju pulau ke-3, yaitu Pulau Dolphin. Tidak tahu kenapa dinamakan Pulau Dolphin, apa mungkin dulu pernah banyak lumba-lumba disini? Entahlah!
Pulau ini termasuk pulau kecil dan tidak semua bagian pulau bisa di explore, karena bagian landai berpasirnya hanya di 1 sisi pulau, sisanya bibir pantai yang berpagarkan batu untuk sandaran perahu. Seharusnya kami menghabiskan waktu sore, sambil menunggu sunset di pulau ini.
Namun, jangankan sunset,mau lihat pasir saja sangat susah di pulau ini. Isinya orang semua. Ramainya hampir menyerupai mall di Jakarta kalau lagi ada Midnite Sale T_T.
Lucunya, di pulau ini terdapat satu warung yang menjual mie instan. Bayangkan, dengan banyaknya pengunjung sehabis lelah ber-snorkeling ria, kemudian capek, lapar, warung ini menjadi sasaran semua orang pengunjung. Alhasil satu pulau teriak minta dibikinkan mie.
Kelompok kami yang persediaan ‘lemaknya’ cukup banyak akhirnya mengalah saja meninggalkan mie kuah yang tidak kunjung datang.
Harapan kami trip ke Pulau Harapan ini sebenarnya adalah melihat sunset, karena beberapa kali kami liburan selalu gagal mendapatkan momen tersebut. Gagal sunset di Pulau Dolphin, kami kemudian meminta agar segera diantar pulang ke Pulau Kelapa, dan berharap kami bisa melihat sunset di sana.
Sayangnya, kami baru sadar kalau Pulau Kelapa ini posisinya ada di Timur, jadi kami harus ke Pulau Harapan untuk mengejar sunset.
Sunset di Harapan ternyata tidak kalah indah, nongkrong-in matahari tenggelam sambil lihat hilir mudik warga setempat dan wisatawan pulang snorkeling dengan kulit gosong ternyata cukup membuat saya tidak mau cepat pulang dari Harapan.
Yang jelas, sore itu saya senyum puas karena akhirnya saya bisa melihat momen sunset.Sesuai dengan harapan kami di Pulau Harapan.
Menanti Sunrise di Pulau Harapan
Mungkin tidak banyak orang yang lagi liburan tapi bangunnya jam 6 pagi. Karena semalam tidur dari jam 10, kami pun bertekad untuk mengejar sunrise. Jam 6 tepat, kami menuju ke dermaga Pulau Kelapa.
Kondisi air disini lebih jernih dibanding Pulau Harapan, bahkan kita bisa melihat ikan-ikan kecil dari anjungan dermaga. Pagi itu, suasana sunrise terasa kurang poll, karena sempat tertutup awan, tau-tau mataharinya sudah naik diatas.
Paket wisata kami di hari ke 2 harusnya diisi dengan water sport berupa Banana Boat atau Donut . Tapi karena dari kemarin kami tidak sempat merasakan nyamannya pulau dengan pasir pantai, akhirnya paket kami alihkan untuk island hopping lagi ke pulau yang bisa kita singgahi, berpasir dan yang pasti tidak terlalu ramai. Pilihannya yaitu Pulau Bira Besar.
Perjalanan sekitar 1 jam untuk menuju Pulau Bira. Sesuai dengan harapan, pulau ini memiliki dermaga yang panjang, landai berpasir, walaupun agak sedikit ramai tapi karena pulaunya besar, jadi yoo wiss lah.
Pulau Bira Besar, berada di bawah pengelolaan Patra Jasa, kurang tau kalau sekarang. Sepertinya dulu disini pernah mengalami masa jayanya. Bayangkan saja, terdapat Resort dengan cottage, kolam renang, lapangan golf, bahkan helipad.
Sayangnya, sekarang pulau ini lebih mirip laboratorium Jurassic Park setelah diamuk dinosaurus. Lobby-nya penuh debu dengan kaca pecah plus tumbuhan yang sudah merambat masuk ke dalam. Kolamnya sudah dipenuhi lumut, bahkan beberapa biawak tinggal di dalam kolam tersebut. Karena kondisi ini juga, akhirnya kami tidak jadi meng-explore pulau lebih jauh.
Pantai di Pulau Bira termasuk bersih dengan pantai pasir putih, hanya hati-hati saja karena banyak karang-karang kecil mati yang kalau terinjak lumayan bikin nyut-nyutan. Bagi penikmat fotografi, cukup banyak spot foto di sini, termasuk dermaga panjang yang jadi titik favorit pengunjung untuk berfoto.
Terumbu karang di pulau ini juga lumayan bagus, tanpa harus snorkling pun kita bisa lihat kondisi koralnya dari atas dermaga. Untuk yang mau snorkeling harap hati-hati, disini cukup banyak bulu babi bertebaran.
***
Pulau Seribu (Pulau Harapan) bisa dibilang menjadi wisata murah meriah dan seru buat yang bingung saat weekend. Dengan tingginya minat pengunjung ke sana, saya berharap kelestarian alam bisa tetep dijaga. Karena penyakit lokasi wisata di Indonesia, semakin ramai justru semakin kotor.
Saya salut dengan beberapa jasa tour yang selalu mengingatkan untuk menjaga alam seperti tidak membuang sampah, mengingatkan dan mengawasi saat pengunjung ada yang menginjak terumbu, dan melarang mengeluarkan biota laut dari air.
Selama alam kita tetap lestari, pasti kita akan selalu punya tempat liburan yang keren… 😉
Tips saat liburan ke Pulau Harapan atau Kepulauan Seribu
- Jangan injak terumbu karang
Mohon diingat ya, untuk tidak menginjak terumbu karang saat snorkeling, baik yang hard atau soft coral. Mereka butuh waktu puluhan tahun untuk tumbuh, rata-rata dalam 1 tahun tumbuhnya paling hanya 1 cm.Kebayang kan kalo terinjak sama kita yang sebesar ‘kudanil’ terus patahannya sepanjang 10 cm, butuh waktu 10 tahun untuk bisa pulih seperti semula, itupun kalau tidak diinjak-injak sama bayi ‘kudanil’ yang lain. - Tersengat bulu babi
Bila terkena bulu babi, segera naik dan pukul-pukul bagian yang terkena duri bulu babi agar durinya hancur, lalu siram dengan air seni (mengandung amonia) untuk menetralkan racunnya. - Paling penting jangan membuang sampah sembarangan
Tips Memilih Paket Wisata Pulau Seribu
Saat ini, sudah sangat banyak jasa tour yang menawarkan paket trip Pulau Harapan atau paket wisata Pulau Seribu lainnya dengan harga yang sangat beragam. Pintar-pintarlah memilih.
- Murah atau mahal tergantung dari jenis penginapannya. Jika jauh dari pantai dan berbaur dengan lingkungan warga, harganya akan lebih murah. Sementara untuk yang dekat dengan pantai (biasanya homestay menyerupai resort) pastinya dibanderol dengan harga lebih tinggi.
- Tanyakan kelengkapan fasilitas paket wisata diawal sebelum memesan, agar tidak kecewa saat hari H.
Note:
Trip Pulau Harapan ini terjadi pada Juni 2014.
selalu cakep potonya
Makasi om
aawww ada akuuuhh…
ayo masukin yang edisi derawan koh
edisi derawan nunggu edisi medan dulu dong